Pedagang Kaki Lima Geruduk Kantor UPTD Dadaha Kota Tasikmalaya Pertanyakan Keabsahan Berjualan
Puluhan PKL yang tergabung dalam Forkopdatas saat mendatangi Kantor UPTD Dadaha Kota Tasikmalaya, kemarin Senin 22 Juli 2024. ayu sabrina / radar tasikmalaya--
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Puluhan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang tergabung dalam Forum Koordinasi Pengelolaan Dadaha Tasikmalaya (Forkopdatas) menggeruduk kantor UPTD Pengelola Komplek Dadaha Kota Tasikmalaya, kemarin Senin 22 Juli 2024.
Mereka beramai-ramai datang untuk mempertanyakan keabsahan berjualan di trotoar Alun-Alun Dadaha yang sebelumnya telah dibahas.
Selama satu jam, para pedagang memenuhi ruang tamu kantor, bahkan hingga duduk di lantai.
Sayangnya, Plt Kepala UPTD Pengelola Dadaha, Mulyono, tidak berada di tempat karena sedang dipanggil oleh Penjabat Wali Kota Tasikmalaya, Cheka Virgowansyah, ke Bale Kota.
Ketua Forkopdatas, Ade Cundiana (Acun), menyatakan bahwa kedatangan mereka bertujuan untuk menagih usulan tertulis mengenai izin berjualan di trotoar Alun-Alun Dadaha Kota Tasikmalaya pada hari Sabtu dan Minggu.
"Kemarin waktu sama Pak Mulyono kan diusulkan untuk Sabtu dan Minggu. Nah berita acara itu kami minta secara tertulis. Namun Pak Mulyono kebetulan bersama pak Kadisnya sedang ke Pj," kata Acun usai audiensi kepada radar tasikmalaya.
Para pedagang merasa terganggu dengan tindakan anggota Satpol PP yang melarang mereka berjualan pada hari Sabtu.
Meskipun telah dilakukan diskusi mengenai hal tersebut, Acun merasa komunikasi Pemerintah Kota Tasikmalaya tidak berjalan baik.
BACA JUGA:Jumlah Kasus DBD di Kabupaten Tasikmalaya Terus Meningkat, 153 Pasien Sempat Dirawat
"Rasanya, mohon maaf, kami kurang percaya dengan pemerintah. Jadi antara instansi ini dengan kebijakan di atas akibatnya rekan-rekan (pedagang) kurang percaya. Kami dari kemarin sudah ikutin dari Senin sampai Jumat tidak jualan di depan," terangnya.
"Sabtu Minggu mau jualan diganggu lagi dengan Pol PP, dengan alasan perintah dari atas. Dan kami tidak dikasih tahu alasan tidak boleh apa. Apakah alun-alun ini haram untuk pedagang?" sambungnya.
Atas dasar itu, Acun dan para pedagang ingin bertemu dengan Cheka untuk menyampaikan keberatan mereka secara langsung dan mendengar penjelasan mengenai alasan relokasi PKL.
"Ingin banget ketemu. Makannya kami ajukan audiensi ke pak Pj. Alhamdulillah sudah diterima tinggal tunggu jawaban," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: