73 Rumah Terdampak Bencana Alam di Kabupaten Tasikmalaya, Kata Bupati Ade Sugianto Segera Ditangani

73 Rumah Terdampak Bencana Alam di Kabupaten Tasikmalaya, Kata Bupati Ade Sugianto Segera Ditangani

Bupati Tasikmalaya, Ade Sugianto menjelaskan bencana alam yang terjadi di wilayahnya, Senin 1 Juli 2024. ujang nandar / radartasik.com--

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COMBencana alam berupa longsor dan banjir yang melanda Kabupaten Tasikmalaya telah berdampak pada 73 rumah warga.

Menurut data dari Tagana Kabupaten Tasikmalaya, longsor menyebabkan kerusakan pada 46 rumah. Rinciannya, 3 rumah rusak berat, 21 rumah rusak ringan, dan 22 rumah terancam.

"Pergerakan tanah menyebabkan kerusakan pada 20 rumah, dengan rincian 2 rumah rusak berat dan 18 rumah terancam," ujar Ketua PK Tagana Kabupaten Tasikmalaya, Jembar Adi Setia.

Hujan deras juga menyebabkan dua rumah roboh di Kampung Cimudik, Desa Mandalasari, yang mengakibatkan satu pemilik rumah terluka. "Satu rumah rusak berat dan satu lagi terancam," tambahnya.

BACA JUGA:Kabupaten Tasikmalaya Darurat Bencana Alam, 8 Kecamatan Terdampak

Banjir yang terjadi di lima lokasi mengakibatkan lima rumah terendam.

"Rekap sementara akibat bencana alam yang disebabkan oleh hujan deras selama beberapa hari ini mencatat 6 rumah rusak berat, 21 rumah rusak ringan, 41 rumah terancam, 5 rumah terendam, dan 1 orang terluka," kata Jembar.

Bupati Tasikmalaya, Ade Sugianto, menyatakan bahwa bencana ini adalah kejadian alam yang tidak bisa dihindari. 

"Kami telah menangani situasi ini dengan cepat, terutama dalam menormalkan kembali aktivitas masyarakat yang terganggu. Penanganan sudah berjalan," tutur Ade.

BACA JUGA:Link Live Streaming Timnas Indonesia U16 vs Australia Malam Ini Kickoff 19.30 WIB, Ayo Dukung Garuda Muda

Ade juga mengingatkan masyarakat untuk tetap siaga menghadapi cuaca ekstrem yang diprediksi masih akan berlanjut.

Mengenai penanganan jalur utama yang terdampak bencana, seperti Jalur Taraju, Ade menyebutkan bahwa penanganan akan dilakukan dengan cepat. Sementara ini, jalur tersebut diurug agar bisa dilalui kendaraan.

"Untuk tanggap darurat, kami akan menangani secepatnya. Meskipun mungkin tidak bisa mengembalikan kondisi seperti semula, yang penting jalur tersebut dapat digunakan kembali oleh masyarakat," jelas Ade.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: