DUH! Terbentur Zonasi, Banyak Anak Bungursari Kota Tasikmalaya Putus Sekolah Memilih Jadi Geng Motor

DUH! Terbentur Zonasi, Banyak Anak Bungursari Kota Tasikmalaya Putus Sekolah Memilih Jadi Geng Motor

Ilustrasi zonasi sekolah. istimewa-tangkapan layar ponsel--

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Forum Bungursari mengungkapkan dampak banyaknya anak yang putus sekolah di Kecamatan Bungursari akibat tidak adanya SMA/SMK negeri. 

Banyak dari mereka juga menurutnya yang memilih menjadi anggota geng motor. Selain terkendala sistem zonasi, biaya masuk ke SLTA swasta juga dianggap tidak terjangkau.

"Karena tidak ada SMA/SMK negeri di sini, mau masuk sekolah negeri tidak bisa karena zonasi, banyak yang akhirnya bergabung dengan geng motor" kata Penasihat Forum Bungursari, Tatang Sutarman, kemarin Rabu 5 Juni 2024.

"Yang kemarin (geng motor, Red) dibubarkan Polres Tasikmalaya Kota, banyak anggotanya berasal dari Bungursari," sambungnya.

BACA JUGA:Produsen Keripik Kulit Ikan Rafins Snack Mendunia, Berkat KUR BRI dan Rajin Ikut Pameran

Ia menekankan bahwa warga Bungursari menginginkan anak-anak mereka memiliki masa depan yang baik, terhindar dari hal-hal yang merugikan seperti geng motor. Namun, mereka sering kesulitan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Sistem zonasi tidak memberikan banyak pilihan. SLTA swasta yang ada di Yayasan Pesantren Mabdaul Ulum, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Bungursari, milik Ketua DPRD Kota Tasikmalaya, H Aslim, juga kurang diminati karena biayanya yang tinggi.

"Rata-rata pekerjaan warga sini serabutan, masih tergolong miskin. Ketika biaya sekolah mahal, tentu mereka memilih sekolah negeri yang lebih terjangkau," terang Tatang.

Tatang juga membandingkan Bungursari dengan kecamatan lain yang memiliki fasilitas pemerintahan seperti Bale Kota Tasikmalaya, kantor-kantor dinas, hingga Markas Komando Polres Tasikmalaya Kota.

BACA JUGA:Vivo Ungkap Jadwal Perilisan Dua HP Flagship di Indonesia, Ini Spesifikasinya

"Kecamatan Bungursari ini pusat pemerintahan. Tetapi miris, SMA/SMK negeri saja tidak punya," tambahnya.

Ia juga menyebutkan bahwa Pemerintah Kota Tasikmalaya harus berkoordinasi serius dengan Pemerintah Jawa Barat untuk menyelesaikan masalah absennya sekolah menengah atas di Bungursari.

"Jika komunikasi dan koordinasi dari Pemkot Tasikmalaya dengan provinsi berjalan baik, masalah ini bisa lebih cepat teratasi," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: