Program One ASN One Anak Stunting Pemkot Tasikmalaya Dinilai Gagal, DPR RI Kritik Soal Kenaikan 4,7 Persen
Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PPP, Nurhayati. istimewa--
BACA JUGA:Polisi Gerebek Rumah di Kota Tasikmalaya, Temukan Minuman Keras di Bawah Tumpukan Baju
Nurhayati yang juga warga Kota Tasikmalaya ini menegaskan pentingnya sinergisitas antar-lembaga dalam penurunan angka stunting, memastikan bahwa negara hadir di tengah-tengah masyarakat.
Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badan di bawah standar.
Nurhayati menambahkan bahwa kondisi ini sebenarnya dapat dicegah selama periode 1.000 HPK, yang dimulai sejak terbentuknya janin hingga anak berusia dua tahun.
Ia juga menyoroti beberapa faktor yang dapat memicu kasus stunting baru, seperti bayi lahir dengan berat badan rendah dan ibu yang memiliki penyakit penyerta selama kehamilan.
BACA JUGA:Bawaslu Kabupaten Tasikmalaya Lakukan Sidang Perdana Sengketa Pilkada 2024, ini yang Dibahasnya
Sementara itu, Pj Wali Kota Tasikmalaya, Cheka Virgowansyah sebelumnya pernah menyatakan bahwa angka kasus stunting di Kota Tasikmalaya turun hingga lebih dari 2 persen.
Namun, pernyataan ini bertentangan dengan data terbaru yang menunjukkan kenaikan angka stunting.
Cheka menuturkan bahwa Pemkot Tasikmalaya akan terus mencari formula untuk menurunkan kasus stunting di kota tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: