Aplikasi Filter Wajah: Tinjauan Teori Simulacra dan Hiperealitas Beserta Dampaknya Bagi Pengguna Medsos
Teori Simulacra dan hiperealitas dalam aplikasi filter wajah. Foto: Freepik--
RADARTASIK.COM - Dalam era digital dan kemajuan teknologi, aplikasi filter wajah telah menjadi fenomena populer di kalangan pengguna smartphone.
Namun, mari kita mencoba melihat fenomena ini dari perspektif teori simulacra dan hiperealitas Jean Baudrillard.
Artikel ini akan membahas bagaimana aplikasi filter wajah menciptakan dunia tiruan yang menarik dengan potensi mengubah persepsi kita tentang realitas sebenarnya
Teori Simulacra mengacu pada konsep penggantian realitas dengan tiruan yang seringkali lebih menarik atau menonjol daripada realitas itu sendiri.
BACA JUGA: Mimpi Liga Liga Champions AS Roma Sirna, Daniele De Rossi Incar Finis Posisi 6
Dalam konteks aplikasi filter wajah, pengguna dapat mengubah wajah mereka dengan menerapkan berbagai efek yang menciptakan penampilan baru yang ideal atau mengagumkan.
Melalui penggunaan filter ini, realitas sejati tentang penampilan seseorang dapat sepenuhnya tergantikan oleh citra yang dihasilkan oleh aplikasi tersebut
Hiperealitas dan Tampilan Menarik
Hiperealitas, di sisi lain, berkaitan dengan penggantian fakta dengan tampilan yang terkesan lebih menarik atau spektakuler, meskipun jauh dari realitas atau melampaui kenyataan.
BACA JUGA: Bawa Tim dari Serie D ke Serie A, Como Beri Penghormatan Khusus untuk Gabrigol
Misalnya, aplikasi filter wajah mampu menciptakan tampilan wajah yang tampak sempurna, bebas dari cacat, dan seringkali lebih menarik daripada realitas fisik seseorang.
Atau bisa pula wajah kita diaplikasikan pada tubuh orang lain (artis) dalam bentuk video, seperti pada aplikasi reface.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: