BMKG Keluarkan Analisis Suhu Panas di Indonesia Sepekan ke Depan
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika mengeluarkan analisis suhu panas di Indonesia sepekan ke depan.-BMKG-
Secara meteorologis itu dapat terjadi karena udara panas terperangkap di suatu wilayah dekat permukaan akibat anomali dinamika atmosfer sehingga aliran udara tidak bergerak dalam skala yang luas.
Misalnya, pada sistem tekanan tinggi skala luas dalam periode yang cukup lama. Kondisi atmosfer tersebut sulit terjadi di wilayah Indonesia yang berada di garis ekuator.
Berdasarkan data BMKG, suhu panas di atas 36 derajat Celcius tercatat pada beberapa wilayah di Indonesia. Di Deli Serdang, Sumatera Utara 37,1 derajat Celcius.
Medan, Sumatera Utara 36,6 derajat Celcius. Kapuas Hulu, Kalimantan Barat 36,6 derajat Celcius. Bengkulu 36,6 derajat Celcius. Sidoarjo, Jawa Timur 36,6 derajat Celcius.
Meskipun sebagian wilayah mengalami cuaca yang panas, potensi hujan sedang hingga lebat di beberapa wilayah Indonesia masih ada.
Dalam sepekan terakhir bulan April 2024, kata dia, hujan lebat hingga sangat lebat masih terjadi di beberapa wilayah.
BACA JUGA: Gen Z Harus Tahu! Ini Konsep Pendidikan Ki Hajar Dewantara untuk Menjawab Tantangan Abad Ke-21
Seperti di Kerinci, Jambi sebesar 83,8 mm per hari. Manado, Sulawesi Utara sebesar 80 mm per hari. Aceh Besar, Aceh sebesar 130 mm per hari. Sorong, Papua Barat sebesar 91 mm per hari.
Minangkabau, Sumatera Barat 84 sebesar mm per hari. Kufar, Maluku sebesar 83 mm per hari. Indragiri, Riau sebesar 92 mm per hari.
Sementara Kepala Pusat Meteorologi Publik Andri Ramdhani menyampaikan di beberapa wilayah Indonesia, hujan lebat masih bisa terjadi dalam sepekan ke depan.
Seperti di sebagian Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan.
BACA JUGA: Di Bekali Kamera 50 MP Vivo V30 Cek Spesifikasi Lengkap dan Harganya di Sini
Selain itu di Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua, Papua Tengah, Papua Pegunungan dan Papua Selatan.
Kondisi ini dipicu aktivitas gelombang ekuatorial Rossby dan gelombang Kelvin, Madden-Julian Oscillation (MJO) dan sirkulasi siklonik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: