Tradisi Sungkeman Pada Hari Raya Idul Fitri Di Indonesia: Akar Sejarah, Makna Dan Tata Caranya

Tradisi Sungkeman Pada Hari Raya Idul Fitri Di Indonesia: Akar Sejarah, Makna Dan Tata Caranya

Tradisi sungkeman pada hari raya Idul Fitri di Indonesia. Foto: freepik/reka foto--

Tradisi Sungkeman Pada Hari Raya Idul Fitri Di Indonesia: Akar Sejarah, Makna Dan Tata Caranya

RADARTASIK.COM - Tradisi Sungkeman pada hari raya Idul Fitri adalah salah satu warisan budaya yang melekat kuat dalam masyarakat Indonesia. 

Sungkeman merupakan ungkapan permohonan maaf dan penghormatan dari anak kepada orangtua, atau dari generasi yang lebih muda kepada generasi yang lebih tua. 

Dalam tradisi ini, terdapat sejarah, makna, dan tata cara yang khas yang memperkuat nilai-nilai keluarga dan persaudaraan.

BACA JUGA: Kiper Persib Ini Memilih Lebaran di Garut, Memanfaatkan Waktu Liburan yang Singkat Sebelum Hadapi Persita

BACA JUGA: Pemkab Ciamis Salurkan Bantuan Rutilahu, ini Pesan Bupati Herdiat

Asal-usul Sungkeman

Meskipun tidak diketahui dengan pasti mengenai kapan tradisi sungkeman saat idul fitri mulai ada di Indonesia.

Akan tetapi asal-usul sungkeman dapat ditelusuri hingga ke budaya Jawa, yaitu pada masa pemerintahan Mangkunegara I, atau dikenal juga dengan nama Pangeran Sambernyawa. 

Tradisi sungkeman ini dikenalkan oleh Mangkunegara I saat perayaan Idul fitri. 

BACA JUGA: Partai Golkar Siap Meraih Kemenangan di Pilkada 2024 Kota Banjar, ini Pemetaan Kekuatannya

BACA JUGA: Pintu Utama ke Pantai Pangandaran Khusus untuk Pembayaran Non Tunai

Di mana pada saat itu pangeran Sambernyawa mengadakan pertemuan bersama raja yang dihadiri juga oleh punggawa, dan prajurit di balai istana.

Mereka semua melakukan sungkem kepada raja dan istrinya, dan di masa-masa kemudian beberapa organisasi Islam mulai mengadopsi tradisi sungkeman tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: