Jamu Slavia Praha di San Siro, Stefano Pioli Minta Lupakan Sejarah Hebat AC Milan di Eropa
Stefano Pioli-Tangkapan Layar Youtube-
RADARTASIK.COM – Stefano Pioli meminta anak asuhnya untuk melupakan sejarah hebat AC Milan di Eropa saat menjamu Slavia Praha di San Siro dalam leg pertama babak 16 besar Liga Europa.
Pioli menekankan pentingnya untuk tidak terlalu terpaku pada masa lalu dan fokus pada pertandingan berikutnya dalam kompetisi Eropa setelah AC Milan tersingkir dari Liga Champions.
Menurutnya, Liga Champions bukan lagi bagian dari kenyataan saat ini, dan tim harus fokus pada langkah-langkah selanjutnya dalam perjalanan mereka di Liga Europa.
"Sayangnya, Liga Champions tidak lagi menjadi bagian dari masa kini, dan kami tidak boleh memikirkan detail yang kami lewatkan di masa lalu," kata Pioli seperti yang dikutip dari Football Italia.
BACA JUGA:AC Milan Vs Slavia Praha: Main di Kandang Stefano Pioli Yakin Menang
"Sekarang, kami hanya harus memikirkan pertandingan berikutnya dan melangkah sejauh mungkin di Eropa," lanjutnya.
Pioli juga menolak anggapan bahwa performa AC Milan sering naik turun dalam beberapa bulan terakhir dan menunjukkan bahwa anak asuhnya memiliki performa tinggi dalam periode tersebut.
"Pertandingan terakhir yang kami kalah adalah melawan Monza. Performa kami tinggi dalam dua hingga tiga bulan terakhir," ujarnya.
Mengenai pertandingan melawan Slavia Praha, Pioli memperingatkan bahwa sejarah tidak dapat dimainkan, dan tim harus mengandalkan kekuatan dan kualitas mereka sendiri.
BACA JUGA:Gianluca Mancini: Fans di Olimpico Senjata Tambahan AS Roma Saat Menjamu Brighton
"Sejarah tidak bisa dimainkan. Kita harus mengandalkan kekuatan kita, pada lingkungan dan kualitas kita," tegasnya.
Dia kemudian menggambarkan Slavia Praha sebagai tim yang bermain dengan intensitas tinggi, cepat, dan kuat, serta memiliki pelatih yang baik.
Pioli menyoroti rotasi pemain yang dilakukan oleh pelatih Slavia Praha untuk menjaga standar yang tinggi, dan menegaskan bahwa Milan harus menghadapi mereka dengan rasa hormat.
"Slavia adalah tim yang bermain dengan intensitas. Mereka banyak berlari dan melakukannya dengan bijak. Mereka bermain secara vertikal, menjaga jarak dengan tiga striker," ulasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: football italia