Kenaikan Harga Beras di Garut Dipresiksi Sampai April, DKP Siapkan Gelar Pangan Murah
Pedagang beras di Pasar Ciawitali Kabupaten Garut sedang melayani pembeli. agi sugiana / radar tasikmalaya--
Kenaikan Harga Beras di Garut Dipresiksi Sampai April, DKP Siapkan Gelar Pangan Murah
GARUT, RADARTASIK.COM - Dampak musim kemarau panjang pada tahun 2023 lalu, membuat masa tanam padi menjadi mundur atau terlambat. Maka mengakibatkan stok beras menipis.
Dengan ketersediaan beras yang sedikit ini mengakibatkan harga beras di pasaran menjadi naik. Hal itu menjadi masalah bagi pedagang juga masyarakat khususnya di Kabupaten Garut.
Pemerintah harus segera melakukan langkah-langkah kongkrit untuk meminimalisir kenaikan harga beras di pasaran ini, sehingga tidak memberatkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
BACA JUGA:Ruang Tanjung RSUD Kota Banjar Diisi 5 Orang yang Alami Gangguan Jiwa, Apakah Caleg yang Stres?
Kepala Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan Dinas Ketahana Pangan (DKP) Kabupaten Garut Diki Timor mengatakan, kenaikan harga beras ini dipicu karena stok yang berkurang yang diakibatkan oleh masa tanam yang mundur.
"Tahun ini memang beberapa sentra produksi beras itu mengalami masa tanam terlambat," ujarnya, Jumat 16 Februari 2024.
Diki menerangkan, setelah dirinya berdiskusi dengan para distributor atau penyedia beras diprediksi kenaikan harga beras ini akan berlangsung cukul lama sampai dengan Idul Fitri atau bulan April.
Melihat hal sepeti itu di lapangan, pihaknya pada bulan Februari ini akan mengadakan kegiatan pangan murah sebagai salah satu upaya antisipasi kenaikan harga beras. Meskipun tidak ada subsidi, namun ia memastikan bahwa harganya akan berada di bawah harga pasaran.
BACA JUGA:Cara Memilih Bibit Durian Musang King dan Duri Hitam untuk Ditanam di Tasikmalaya
Ia juga mengatakan jika di DKP tidak hanya gelar pangan murah tapi juga pangan keliling yang akan menjangkau berbagai daerah.
"Pangan keliling yang menyentuh ke masyarakat diplosok-plosok pelaksanannya dilakukan di daerah-daerah," bebernya.
Saat ini lanjut Diki cadangan beras yang tersedia di Dinas Ketahan Pangan Kabupaten Garut sebesar 313 ton. "Kita pengadaan untuk tahun 2024 penambahan sekitar 145 ton," tambahnya.
Beras cadangan pemerintah ini diberikan kepada masyarakat yang rawan pangan dengan dua jenis kategori yakni yang pertama masyarakat yang terdampak bencana alam dan yang kedua masyarakat miskin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: