Ayah Dan Anak di Tasikmalaya Meninggal karena Kehabisan Oksigen saat Bersihkan Sumur

Ayah Dan Anak di Tasikmalaya Meninggal karena Kehabisan Oksigen saat Bersihkan Sumur

Ilustrasi sumur. Istimewa-tangkapan layar ponsel--

Ayah Dan Anak di Tasikmalaya Meninggal karena Kehabisan Oksigen saat Bersihkan Sumur

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Nahas menimpa ayah dan anak di Kampung Cimintar Desa Tobongjaya Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya. Keduanya meninggal di dalam sumur sedalam 10 mater dengan lebar 1 meter, Sabtu 27 Januari 2024. 

Sebelum meninggal, korban bernama Karnaen diperkirakan pada pukul 10.00 sedang membersihkan sumur milik Oyo. Saat itu korban pun berencana naik ke atas sumur karena merasakan pengap. 

"Saat itu korban naik ke atas menggunakan tangga dari bambu. Kemudian korban terpeleset sehingga terjatuh ke bawah sumur," ujar Kapolsek Cipatujah AKP Tono Suherman.

BACA JUGA:Waspada Kejahatan Siber Quishing, BRI Beberkan Cara Antisipasinya

Setelah korban terjatuh ke dalam sumur sedalam 10 meter, korban pun ditolong oleh anaknya bernama Hendra. Saat itu korban Karnaen sudah dalam keadaan meninggal dunia di dalam sumur kehabisan oksigen. 

"Karena korban anaknya itu susah menolong ayahnya yang berada di dalam sumur. Anaknya pun ikut kehabisan oksigen dan keduanya meninggal dunia," terang Tono.

Keduanya lalu bisa diangkat ke atas sumur karena pada saat kejadian ada seorang warga yang mencoba turun dengan tujuan menolong mereka.

Namun karena tidak ada oksigen, warga tersebut kembali naik dan meminta pertolongan kepada warga lainnya. 

BACA JUGA:Marga Silahisabungan 8 Turpuk yang Ada Di Kota Tasikmalaya dan Ciamis Lakukan Syukuran Awal Tahun

"Kemudian saksi meminta ke warga sekitar untuk menolong kedua korban. Akan tetapi kedua korban sudah meninggal dunia di dalam sumur, kemudian dievakuasi ke rumah milik korban untuk dikebumikan oleh keluarganya," tambah Tono.

Hasil pemeriksaan medis, jelas dia, tidak didapati ada tanda-tanda kekerasan. Keduanya meninggal dunia karena kehabisan oksigen. 

"Keluarga korban menerima kejadian ini sebagai takdir dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala, dan menyatakan menolak untuk dilakukan autopsi. Selanjutnya kedua korban dimakamkan di TPU Kampung Cigandawesi," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: