Lalapan Khas Galungung Tasikmalaya Laku Keras saat Musim Libur Panjang

Lalapan Khas Galungung Tasikmalaya Laku Keras saat Musim Libur Panjang

Lalapan khas Gunung Galunggung Kabupaten Tasikmalaya laku keras di musim liburan panjang. Istimewa--

Lalapan Khas Galungung Tasikmalaya Laku Keras saat Musim Libur Panjang

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Tak hanya tiket masuk tempat wisata yang laris terjual dalam momentum liburan Natal dan Tahun Baru ini di Kabupaten Tasikmalaya. 

Tapi, lalapan khas Gunung Galunggung pun terkena imbasnya. Yakni laku terjual. Keberkahan momentum liburan ini dirasakan Dede (47), penjual berbagai jenis lalapan di Obyek Wisata Gunung Galunggung.

Selama beberapa hari ini setelah masuk liburan panjang, berbagai jenis lalapan khas Gunung Galunggung itu selalu habis terjual. 

BACA JUGA:Tanpa Perpanjangan Kontrak, Masa Depan AS Roma dalam Bencana

Bahkan dalam satu hari dia bisa menjaual lebih dari 500 ikat lalapan khas Gunung Galunggung tersebut. 

"Alhamdulillah ramai kalau ada liburan panjang seperti ini," katanya kepada radartasik.com, Selasa 26 Desember 2023.

Dalam masa liburan seperti saat ini, terang dia, penjualan lalapan yang dijajakannya itu meningkat tiga kali lipat dari hari biasanya. 

"Kalau bukan musim liburan saya jualan cuma hari Sabtu dan Minggu. Lalapan yang disediakan pun paling banyak 200 iket, itupun kadang laku semua kadang cuma laku 150 iket," terang Dede.

BACA JUGA:Menyatu dengan Alam, Ini Rekomendasi Gunung di Jawa Barat yang Cocok Didaki Pada Libur Akhir Tahun

Menurut dia, berbagai macam lalapan yang tersedia ini khususnya lalapan khas Galunggung pucuk pohon pakis, pohpohan, reundeu, seledri, kangkung, genjer, tespong, mareme dan rombeh. 

"Lalapan itu sering dijumpai di sini (Gunung Galunggung, Red), di tempat lain ada namun tidak melimpah seperti di Gunung Galunggung," beber Dede.

lalapan tersebut dia dapatkan dari warga sekitar Gunung Galunggung, yang merupakan hasil tanam dari kebun mereka dan ada juga yang merupakan hasil mencari di sekitar hutan di objek wisata Galunggung seperti daun pakis.

"Kalau kaya kangkung, saledri, itu biasanya dari kebun warga, tapi kalau jenis Pohpohan, reundeu, tespong, mareme, dan rombeh di hutan sekitar galunggung juga banyak" tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: