Krisis Lini Pertahanan, AS Roma Siap Datangkan 4 Bek dari Liga Inggris

RADARTASIK.COM - AS Roma siap datangkan 4 bek dari Liga Inggris setelah menderita krisis lini pertahanan akibat absennya Chris Smalling karena cedera.

Selain Chris Smalling, lini belakang AS Roma juga akan kehilangan Evan Ndicka pada bulan Januari karena dipanggil untuk bermain di Piala Afrika bersama Pantai Gading. 

Apa lagi Marash Kumbulla baru diharapkan kembali bermain pada bulan Desember mendatang setelah absen selama 7 bulan dari lapangan hijau. 

Situasi ini membuat AS Roma terpaksa terjun dalam bursa transfer pada bulan Januari, meskipun situasi keuangan membuat mereka kesulitan mendatangkan pemain belakang yang berkualitas.

BACA JUGA:Prediksi Christian Vieri Jelang Derby Italia: Inter Milan Tim Super, Juve Sangat Kompak

Namun, menurut laporan La Gazzetta dello Sport, AS Roma berencana mengatasi masalah ini dengan mendatangkan pemain bertahan melalui status pinjaman dengan opsi untuk membeli. 

Surat kabar Italia tersebut menyebut AS Roma tengah mempertimbangkan empat bek dari Liga Inggris, yaitu Eric Dier dari Tottenham, Malang Sarr dan Trevoh Chalobah dari Chelsea, serta Jakub Kiwior dari Arsenal.

Target pertama AS Roma adalah bek tengah Eric Dier dari Spurs, meskipun tidaklah mudah untuk merekrutnya. 

Dier baru bermain dalam dua pertandingan untuk Spurs di Liga Inggris sampai saat ini, dan kontraknya akan berakhir pada 30 Juli 2024.

BACA JUGA:Sejarah GIIAS The Series 2023 Digelar di Bandung, Simak Jadwalnya!

Mengingat kesuksesan Chris Smalling setelah bergabung dengan Roma, Eric Dier mungkin tertarik untuk bergabung dengan Mourinho. 

Namun, hambatan utamanya terletak pada persyaratan gaji pemain. Kendala yang sama juga berlaku untuk upaya mendatangkan Jakub Kiwior dari The Gunners. 

Sementara itu, negosiasi mungkin lebih sulit untuk merekrut dua pemain belakang dari Chelsea.

Selain mengincar dari pemain-pemain asal Inggris, AS Roma juga tertarik pada dua pemain dari Salzburg. Namun, mencapai kesepakatan dengan Oumar Solet dianggap rumit, sementara Finn Van Breemen dianggap kurang menarik.

Sumber: La Gazzetta dello Sport