Dikalahkan AC Milan 2-1, Luis Enrique: Pertandingan Gila, Lebih Mirip Tenis Daripada Sepak Bola
Luis Enrique -Tangkapan Layar Instagram @Psg-
RADARTASIK.COM – Pelatih Luis Enrique menyebut “Pertandingan gila, lebih mirip tenis daripada sepak bola” usai PSG dikalahkan AC Milan 2-1 di San Siro.
Hasil ini membuat posisi PSG dipuncak klasemen digeser oleh Borussia Dortmund yang memimpin dengan tujuh poin usai menaklukkan Newcastle 2-0.
PSG masih berada di urutan kedua dengan enam poin, sedangkan AC Milan tepat dibawahnya dengan lima poin, dan Newcastle United menjadi juru kunci dengan empat poin.
Usai pertandingan, pelatih Paris Saint-Germain, Luis Enrique, tidak senang dengan kekalahan 2-1 dari AC Milan karena timnya gagal memanfaatkan banyaknya peluang menjadi gol.
BACA JUGA:Murah! Dengan RAM 12GB dan Kamera 108MP Infinix Zero 30 5G Indonesia Harganya Cuma Segini
"Kylian Mbappé bisa mencetak gol dua atau tiga kali, begitu pula Ousmane Dembele. Setelah mereka memimpin, AC Milan bermain bertahan dan itu menjadi sangat sulit. Ini adalah pertandingan yang cukup seimbang," kata Enrique dikutip dari Football Italia.
"Saya menyukai cara kami bermain, karena kami mencetak gol pertama dan memiliki banyak peluang lainnya, satu-satunya masalah adalah kami membantu pertandingan menjadi gila," lanjutnya.
"Ini lebih mirip pertandingan tenis, bukan sepak bola. Dari ujung ke ujung, serangan melawan serangan. Saya tidak menyukainya," tegasnya.
Mantan bintang Barcelona ini kemudian membahas teror yang dilakukan fans AC Milan terhadap Gianluigi Donnarumma, yang kembali ke San Siro untuk pertama kalinya sebagai lawan.
BACA JUGA:Ini Pesan Pelatih Persib dan Arema Jelang Laga Seru di GBLA, Sama-Sama Tahu Kekuatan Masing-Masing
"Dia punya banyak pengalaman, karakter yang kuat," ucap Luis Enrique.
Terakhir, Luis Enrique mengakui persaingan di grup ini menjadi salah satu yang terberat di Liga Champions, dan menyesali PSG membuang peluang lolos ke babak selanjutnya karena dikalahkan AC Milan.
"Tentu saja! Jelas sekali! Ini adalah grup yang sangat kuat sehingga masih ada dua pertandingan tersisa dan keempat tim masih bisa lolos ke Babak 16 Besar. Ini adalah grup terberat di Liga Champions," ungkapnya.
"Sangat disayangkan bagi kami, karena jika kami menang, praktis kami lolos," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: football italia