Barat Berusaha Putar Balikkan Fakta untuk Menjaga Citra Israel Usai Pembantaian di Rumah Sakit Gaza

Barat Berusaha Putar Balikkan Fakta untuk Menjaga Citra Israel Usai Pembantaian di Rumah Sakit Gaza

Rumah Sakit Al-Ahli terbakar hebat setelah terkena rudal Israel-Tangkapan Layar Telegram-

RADARTASIK.COM - Sejumlah negara Barat berusaha putar balikkan fakta untuk menjaga citra Israel usai pembantaian di Rumah Sakit Al-Ahli Jalur Gaza.

Pemboman yang dilakukan Israel di Rumah Sakit Al-Ahli di Jalur Gaza dianggap sebagai salah satu pembantaian terburuk dalam beberapa dekade terakhir, mirip dengan yang terjadi di Rwanda pada awal tahun sembilan puluhan. 

Mengingat keengerian dan kebrutalan operasi militer tersebut, negara-negara Barat berusaha memutar balikkan fakta untuk melindungi citra Israel di mata dunia. 

Pertama, mereka berusaha menunjukkan simpati kepada ratusan warga sipil Palestina yang menjadi korban tanpa melakukan kritik atau menyalahkan Israel. 

BACA JUGA:Ini Pekerjaan Rumah Penjabat Wali Kota Tasikmalaya, Soal Stunting dan Kebersihan

Yang kedua dengan mengaburkan fakta dan menuduh “rudal Jihad Islam” yang menghantam Rumah Sakit Al-Ahli di Jalur Gaza, seperti yang diungkapkan oleh Presiden AS Joe Biden di Israel, Rabu, 18 Oktober kemarin.

Faktanya, tak ada sayap militer pejuang Hamas yang mampu membuat rudal yang memiliki daya ledak mematikan seperti yang menghantam Rumah Sakit di Gaza tersebut, menurut laporan Al-Quds Al-Arabi.

Jika pejuang Hamas Palestina memiliki rudal dengan kekuatan sehebat itu, korban serangan roket Brigade Al-Qassam di Israel akan mengabisi ratusan ribu orang.

Apalagi sebelumnya, mantan direktur Mossad, Danny Yatom menyatakan bahwa rumah sakit di Jalur Gaza harus diserang karena ada pemimpin Hamas di dalamnya, yang menunjukkan militer Israel punya adanya rencana seperti itu.

BACA JUGA:Terjemahan Al-Qur’an Dalam Bahasa Sunda Tersedia di Aplikasi Qur’an Kemenag, Berikut Cara Download-nya

Tuduhan kepada pejuang Hamas menjadi upaya kedua yang dilakukan Barat untuk melakukan segala cara demi melindungi Israel setelah sebelumnya Presiden AS, Joe Biden menuduh mereka membantai anak-anak Yahudi.

Gedung Putih terpaksa meminta maaf setelah terbukti berita itu tidak benar, tetapi tidak melemahkan niat AS terus bekerja keras untuk melindungi citra Israel agar tidak meminta pertanggungjawaban atas pembantaian di rumah sakit tersebut.

Pentolan negara barat seperti AS, Perancis, dan Inggris lebih menekankan pentingnya melindungi warga sipil Palestina tanpa mengutuk tindakan yang tidak manusiawi yang dilakukan oleh Israel.

Presiden AS, Joe Biden, mengungkapkan perasaan marah dan sedih mendalam atas insiden yang terjadi di Rumah Sakit Al-Ahli di Gaza dan hanya memberikan arahan kepada tim keamanan nasionalnya untuk terus mengumpulkan informasi terkait peristiwa tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: beberapa sumber