Pakar Militer Rusia: Invasi Darat Israel ke Jalur Gaza Mustahil Bisa Mengalahkan Pejuang Hamas

Pakar Militer Rusia: Invasi Darat Israel ke Jalur Gaza Mustahil Bisa Mengalahkan Pejuang Hamas

Ilustrasi pejuang Hamas -Tangkapan Layar X-

“Wilayah perkotaan yang padat dan komunikasi bawah tanah sebagian besar menetralisir keunggulan udara, kendaraan lapis baja, dan artileri Angkatan Darat Israel,” ujarnya. 

“Sekarang mereka menghancurkan gedung-gedung tinggi, mengebomnya, dan sebagainya, tapi mereka tidak hancur total. Struktur bawah tanah yang selalu ada di bawah gedung-gedung besar tetap utuh,” terangnya. 

“Mereka sebenarnya menciptakan tempat-tempat unik untuk pertahanan, untuk mengatur penyergapan, dan hal-hal lain. Oleh karena itu, sangat sulit untuk melakukan serangan dan mengendalikan situasi dalam kondisi seperti itu," ulasnya.

“Orang-orang Palestina memiliki banyak senjata anti-tank yang berbeda. Sekalipun mereka tidak memiliki banyak sistem rudal anti-tank di sana, mereka memiliki cukup banyak peluncur granat,” tuturnya. 

“Medan perang perkotaan memberikan peluang besar untuk menembakkan granat dari jarak dekat. Tentu saja, di beberapa tempat, ranjau, ranjau darat mungkin dipasang, dan jebakan mungkin disiapkan untuk melawan tentara Israel," tutupnya.

Sambutan keras untuk tentara Israel juga sudah disampaikan oleh sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, dan menegaskan mereka tidak akan pernah pergi meninggalkan tanah Palestina. 

“Satu-satunya migrasi dalam kamus kami adalah menuju kota-kota yang diduduki Israel,” kata Abu Ubaida, juru bicara Brigade Al-Qassam melalui salurannya di Telegram dikutip dari Al-Quds Al-Arabi. 

“Israel terlalu lemah untuk mengusir warga Palestina dari negaranya sebanyak dua kali,” lanjutnya. 

Ia juga menjelaskan sudah memberikan serangan balasan atas pemboman Israel ke Jalur Gaza dengan mengirim rudal ke Ashkelon, Sderot, dan Bandara Ben Gurion. 

“Sejak pagi ini, sebagai respons terhadap mesin penghancur Zionis yang biadab, kami telah mengarahkan 150 rudal ke wilayah pendudukan Ashkelon, dan 50 rudal ke arah Sderot, dan kami membom Bandara Ben Gurion,” terangnya. 

“Dan kami masih memiliki lebih banyak lagi yang disimpan untuk digunakan dalam beberapa jam mendatang,” ungkapnya.

Juru bicara Brigade Al-Qassam ini menjelaskan serangan tersebut dilakukan untuk menunjukkan kesiapan pejuangnya menghadapi invasi darat Israel. 

“Serangan ini untuk memberitahu musuh di satu sisi, dan untuk meyakinkan rakyat kami di sisi lain, bahwa imigrasi dalam kamus kami tidak mungkin dilakukan kecuali migrasi kembali ke Ashkelon, Yerusalem, Haifa, Jaffa, dan semuanya milik Palestina,” tegasnya. 

Abu Ubaida menambahkan: “Jadi, berdirilah teguh, wahai anak-anak bangsa kami yang heroik, dan ketahuilah bahwa perang psikologis yang dilakukan musuh Zionis terhadap Anda melalui ancaman dan upaya pengusiran bertujuan untuk menciptakan gambaran palsu tentang kemenangan bagi diri mereka sendiri di Palestina,” terangnya.

“Sepanjang sejarahnya, Israel tidak mengakui wilayah aman, tidak memperhatikan perjanjian atau perjanjian, dan melakukan pembunuhan dan kriminalitas di seluruh Jalur Gaza sebagai hukuman kolektif terhadap rakyat kami dan kejahatan perang yang mempermalukan kemanusiaan,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: