Air Situ Leutik Kota Banjar Surut, Pesawahan di Dua Desa Alami Kekeringan Hingga Puluhan Hektar
Irigasi dari air situ leutik kering dan tidak bisa mengaliri sawah di dua desa di Kota Banjar.-Foto:anto sugiarto/radartasik.disway.id-
Air Situ Leutik Kota Banjar Surut, Pesawahan di Dua Desa Alami Kekeringan Hingga Puluhan Hektar
KOTA BANJAR, RADARTASIK.COM - Musim kemarau panjang yang masih terjadi hingga saat ini berdampak terhadap kekeringan hingga krisis air.
Akibatnya pesawahan di dua desa, yakni Desa Cibeureum dan Jajawar Kecamatan Banjar, Kota Banjar alami kekeringan hingga puluhan hektar.
Pasalnya, sumber air Situ Leutik Kota Banjar yang mengalir ke Desa Cibeureum pun mengalami surut akibat musim kemarau panjang.
Kepala Desa Cibeureum Yayan Sukirlan mengatakan dampak kemarau panjang atau elnino menyebabkan Air Situ Leutik surut hingga satu meter.
"Kemarau panjang dampaknya sangat dirasa, air Situ Leutik sampai surut satu meter," ucapnya Jumat 15 September 2023.
Akibatnya, sambung dia pesawahan milik warga di dua desa, yakni Cibeureum dan Jajawar dengan luas sekitar 78 hektar tidak teraliri air.
Hal tersebut menyebabkan lahan pertanian berupa sawah milik warga mengalami kekeringan karena tidak teraliri air dari saluran irigasi dari air Situ Leutik.
BACA JUGA:Anggota Trio Belanda Bocorkan Kondisi Persib Jelang Lawan Persikabo 1973, Jadi Bobotoh Tenang Saja
Selain air Situ Leutik surut sehingga tidak bisa mengaliri pesawahan milik warga, juga menyebabkan satu titik irigasi longsor.
"Penyebab lainnya gara-gara salah satu saluran irigasi menuju pesawahan longsor dan harus dilakukan perbaikan," tegasnya.
Diakuinya, air Situ Leutik tidak akan mengalami kekeringan yang signifikan di musim kemarau panjang saat ini.
Pasalnya kedalaman Situ Leutik sangat bervariatif, ada yang mencapai 6, 9 bahkan hingga 12 meter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: