Gianfranco Zola: Arrigo Sacchi Membuat Pemain Nomor 10 Kehilangan Tempat di Sepak Bola Modern

Gianfranco Zola: Arrigo Sacchi Membuat Pemain Nomor 10 Kehilangan Tempat di Sepak Bola Modern

Gianfranco Zola--Twitter

RADARTASIK.COM - Gianfranco Zola Anggap Arrigo Sacchi yang membuat  pemain nomor 10 kehilangan tempat di sepak bola modern saat diwawancarai oleh Corriere della Sera.

Menurut legenda Parma dan Chelsea tersebut, sepak bola saat ini semakin tidak membutuhkan pemain penuh kretivitas yang biasanya memakai nomor 10, seperti Diego Maradona, Roberto Baggio dan Pele.

Pemain dengan nomor 10 biasanya berada di antara lini tengah dan striker, yang bebas bergerak kemanapun dan  sering ditugaskan untuk menghasilkan momen ajaib saat menyerang serta menghubungkan permainan antar lini dengan kemempuan individunya.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, peran tersebut sudah ketinggalan zaman, ditandai dengan munculnya formasi seperti 4-3-3, 4-4-2 dan 3-5-2.

BACA JUGA:Pemkab Pangandaran Kejar Target PBB Rp25 Miliar, Pemilik Hotel Siap-Siap Ada Penilaian Individu!

Saat diwawancarai oleh Corriere della Sera, Zola menyebut Arrigo Sacchi yang membuat pemain nomor 10 sudah tidak dibutuhkan dalam sepak bola saat ini.

"Ini adalah proses yang dimulai pada akhir tahun 1990-an dengan Sacchi. Bersamanya, lebih sedikit ruang yang diberikan untuk kreativitas dan lebih banyak ruang untuk organisasi," kata Zola.

"Sebelumnya, semua tim disusun dengan cara yang sama, dengan pertahanan yang sangat kuat dan pencetak gol yang mampu melumpuhkan lawan," lanjutnya.

"Dua gelandang yang merebut bola akan mengumpan kepada pemain nomor sepuluh, atau setidaknya kepada regista, yang mengatur permainan, menciptakan assist untuk sang striker," paparnya.

BACA JUGA:Pemkab Ciamis Resah Angka Stunting Naik 2,6 Persen, Intruksikan OPD Kompak Menangani

"Banyak pekerjaan yang dilakukan untuk mengatur pertahanan, pemulihan, dan pengaturan permainan," sambungnya.

"Dengan Sacchi kami sampai pada struktur yang lebih kaku, dengan empat gelandang, formasi 4-4-2, tekanan yang hebat, semua orang mengambil bagian dalam pergerakan," ulas Zola.

"Kesepuluh pemain itu harus menyesuaikan diri secara kaku dengan skema taktis yang telah ditentukan sebelumnya. Tidak seperti sebelumnya, ketika pemain nomor 10 bebas pergi ke mana pun dia mau, mengikuti bola, mengatur pergerakan," tuturnya.

Zola juga mengaku dia terpaksa bermain tidak dalam posisi idealnya karena pengaruh Sacchi yang membawa AC Milan merevolusi taktik dalam sepak bola.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: