Malick Thiaw Terkejut Melihat Penggemar AC Milan Merayakan Aksi Bertahan Seperti Gol
Malick Thiaw -Tangkapan Layar Instagram @malicklaye-
RADARTASIK.COM - Malick Thiaw terkejut melihat penggemar AC Milan merayakan aksi bertahan seperti gol saat diwawancarai media Jerman, SportBild.
Thiaw datang ke AC Milan dari Schalke 04 dan mencuri perhatian setelah menjadi Man of the Match saat menghadapi Tottenham di babak 16 besar Liga Champions musim lalu.
Saat ini, ia menjadi starter di lini belakang AC Milan bersama Fikayo Tomori dan mengakui mulai belajar menjadi bek tengah dari Norbert Elgert, pelatih Schalke U-19.
"Di Schalke, saya belajar banyak dari Norbert Elgert di Knappenschmiede. Kemudian saya mencoba belajar sendiri, misalnya dengan mempelajari pemain-pemain lain. Saya pikir saya sangat cerdas dan memiliki pengetahuan yang luas,” kata Thiaw.
BACA JUGA:Malick Thiaw Mengaku Tak Takut Zlatan Ibrahimovic dan Mengenal AC Milan dari PlayStation
"Namun, ketika saya tiba di Italia, saya segera menyadari bahwa saya masih harus berkembang banyak. Orang-orang Italia sangat ketat dan teliti,” lanjutnya.
“Tidak masalah jika Anda sudah tampil baik dalam 15 pertandingan: mereka selalu menemukan hal-hal yang bisa ditingkatkan," jelasnya.
Malick Thiaw mengaku terkejut dengan penggemar AC Milan yang merayakan tindakan defensif seperti mereka merayakan gol.
Hal Ini menunjukkan dalam budaya Italia, pertahanan dianggap sebagai hal yang penting dan dihargai sama seperti mencetak gol, sesuatu yang tidak ada di Jerman.
BACA JUGA:Malick Thiaw Bintang AC Milan yang Tak Pernah Tinggalkan Sholat 5 Waktu dan Puasa Ramadan
"Di Milan, kami tidak bermain dengan gaya Italia yang murni. Meskipun begitu, tim kami suka bertahan,” ucapnya.
“Para penggemar merayakan tindakan defensif seperti mereka merayakan gol. Oleh karena itu, pertahanan dilatih secara matang. Setiap detail didiskusikan dengan pelatih. Sebagai contoh, saya harus lebih dekat dengan lawan," ungkapnya.
Sebagai seorang bek, Thiaw mengakui pemain idolanya adalah Yaya Toure karena ia memulai karir di sepak bola sebagai gelandang bertahan.
"Saya baru menjadi bek tengah pada usia 17 hingga 18 tahun. Sebelumnya, saya adalah gelandang bertahan. Yaya Touré selalu membuat saya terpesona. Dia kuat, berotot, dengan tendangan yang bagus, dan semuanya terlihat sangat mudah baginya," pujinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: