Malick Thiaw Bintang AC Milan yang Tak Pernah Tinggalkan Sholat 5 Waktu dan Puasa Ramadan

Malick Thiaw Bintang AC Milan yang Tak Pernah Tinggalkan Sholat 5 Waktu dan Puasa Ramadan

Malick Thiaw -Tangkapan Layar Instagram @malicklaye-

RADARTASIK.COM – Pemain Jerman, Malick Thiaw bintang AC Milan yang tak pernah tinggalkan sholat 5 waktu dan puasa ramadan.

Malick Thiaw datang ke AC Milan dari Schalke 04 dengan harga sekitar €7 juta dan mulai mencuri perhatian saat bermain di Liga Champions menghadapi Tottenham musim lalu.

Tampil dari bangku cadangan, Thiaw menjadi pemain terbaik dan saat ini menjadi starter di lini belakang AC Milan bersama Fikayo Tomori.

Dalam sebuah wawancara dengan SportBild, ia mengungkapkan beberapa informasi tentang kehidupan di luar lapangan dan mengaku terkejut dengan perubahan karirnya yang begitu cepat.

BACA JUGA:Besok Pagi di Kota Tasikmalaya Selain Ada Kirab Merah Putih, Juga Apel Kebangsaan yang Dihadiri Habib Luthfi

“Terkadang saya harus mencubit diri sendiri untuk menyadari betapa cepatnya hal itu berlalu. Aku merasa seperti berada dalam mimpi. Dalam istilah olahraga, perubahannya sangat besar,” kata Thiaw.

“Dari Düsseldorf, tempat saya tinggal sebelumnya, pindah ke Milan perubahannya tidak terlalu sulit: kami berpindah dari kota besar ke kota lain… namun hidup saya telah berubah secara radikal,” lanjutnya.

“Saya meninggalkan orang tua dan saudara saya untuk pertama kalinya, saya tinggal di sini bersama istri saya untuk pertama kalinya,” ungkapnya.

“Awalnya semuanya baru dan sulit, terutama karena kendala bahasa. Tapi klub memiliki ahli di setiap bidang kehidupan yang membantu,” ucapnya. 

BACA JUGA:Setelah Berganti Nama, Battousai si Pembantai Mulai Menjadi Pembunuh Bayaran di Rurouni Kenshin

“Sementara itu, saya mulai mengenal rekan satu tim dengan baik, kami melakukan banyak hal di waktu luang kami. Saya merasa baik, kota ini adalah mimpi, orang-orangnya sangat baik,” terangnya.

Ia kemudian menceritakan bagaiman rasaanya bermain di semifinal Liga Champion dan berhasil mematikan penyerang kelas dunia Harry Kane di babak 16 besar.

“Saya tidak dipilih untuk tim sampai babak sistem gugur. Dan di situlah semuanya dimulai bagi saya, dalam pertandingan melawan Tottenham dan Harry kane,” tuturnya.

“Ketika saya pertama kali mendengar lagu Liga Champions berdiri di lapangan San Siro, tubuh saya merinding dan saya berpikir: wow! Saya sangat bersyukur bisa mengalami semua ini,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: