Perjalanan Tomoe Yukishiro di Rurouni Kenshin, dari Dendam Menjadi Cinta Pertama Battousai si Pembantai
Awalnya Tomoe Yukishiro hampir dibunuh Battousai si Pembantai. Istimewa-tangkapan layar ponsel--
Ini adalah perubahan penting dalam hidup Kenshin, karena perasaan cinta dari Tomoe membantunya mengatasi bayang-bayang masa lalunya yang kelam.
Namun, cinta dan bahagia mereka tidak berlangsung lama. Tragedi datang kembali menghantam ketika Tomoe terlibat dalam pertempuran antara Kenshin dan pemberontak.
Awalnya, suami Tomoe sendiri tewas dalam pertempuran ini, dan dia yang juga terlibat menjadi saksi kematian tragis itu.
Trauma dan kesedihan yang ia rasakan mengubah dendamnya menjadi perasaan yang lebih kompleks, dan akhirnya, cinta.
BACA JUGA:Alasan Ichigo Melakukan Teknik Terlarang Final Getsuga Tensho dan Konsekuensi
Setelah menjadi istri Kenshin, Tomoe terbunuh oleh seorang pemberontak bernama Kiyosato Akira, rekan dari suaminya yang tewas.
Dalam usaha untuk melindungi Kenshin dari serangan Kiyosato, Tomoe menderita luka-luka parah yang mengakibatkan kematiannya.
Pengorbanan Tomoe untuk melindungi Kenshin menjadi momen bersejarah dalam perjalanan hidup Kenshin.
Kematian Tomoe memiliki dampak yang mendalam pada Kenshin. Perasaan bersalah dan duka yang dirasakannya membentuk karakter Kenshin yang lebih matang dan penuh empati.
Namun, rasa dendam dari saudara Tomoe, Enishi Yukishiro, masih akan menghantuinya di masa depan.
Enishi, saudara Tomoe, merasa dendam terhadap Kenshin atas kematian adiknya. Dalam persepsi Enishi, Kenshin gagal menjaga Tomoe. Ini akan membawa mereka pada pertemuan yang menegangkan di masa mendatang.
Dengan begitu, perjalanan Tomoe Yukishiro dalam Rurouni Kenshin adalah kisah tentang perubahan, cinta, pengorbanan, dan akhirnya, pertumbuhan karakter.
Karakternya tidak hanya mempengaruhi Kenshin, tetapi juga membawa pengaruh mendalam pada arah cerita secara keseluruhan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: