Keberhasilan Hilirisasi Pertambangan: Lonjakan Ekspor Nikel Membuktikan Kesuksesan Program Jokowi

Keberhasilan Hilirisasi Pertambangan: Lonjakan Ekspor Nikel Membuktikan Kesuksesan Program Jokowi

Pemerintahan Joko Widodo berhasil menjalankan program utamanya dalam bidang pertambangan yaitu hilirisasi.--

Keberhasilan Hilirisasi Pertambangan: Lonjakan Ekspor Nikel Membuktikan Kesuksesan Program Jokowi

RADARTASIK.COMPemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah berhasil menjalankan program utamanya dalam bidang pertambangan yaitu hilirisasi. 

Bukti kesuksesan program ini terlihat dari lonjakan nilai ekspor nikel yang telah mengalami peningkatan drastis hingga puluhan kali lipat. 

Pada tahun 2022, nilai ekspor hasil hilirisasi nikel mencapai USD 33,8 miliar atau sekitar Rp 510 triliun dengan asumsi kurs Rp 15.000 per USD.

BACA JUGA: Hebat! SMAN 3 Kota Banjar Makin Dikenal di Dunia Internasional, 2 Guru Lolos Program BRIDGE

Perbandingan ini sangat mencolok jika dibandingkan dengan periode sebelum program hilirisasi berjalan pada tahun 2014-2015, di mana nilai ekspor nikel hanya mencapai USD 1,1 miliar - USD 2,1 miliar.

Presiden Jokowi menyatakan keberhasilan program hilirisasi ini dalam pidatonya pada acara pengukuhan Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Pengusaha Indonesia.

Dia menyoroti lonjakan nilai ekspor nikel dan menggambarkan perubahan signifikan yang telah terjadi. 

Selain itu, pemerintah Indonesia tidak hanya berhenti pada hilirisasi nikel, melainkan juga sedang mendorong hilirisasi dengan nilai tambah lainnya, seperti produk-produk dari bauksit dan tembaga.

BACA JUGA: Duel Seru di Pekan Ketujuh, Pelatih Persis Solo Punya Motivasi Tinggi Menghadapi Persib: Tantangan Menarik

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan juga mengamini prestasi tersebut.

Dia menyatakan bahwa nilai tambah ekspor hasil hilirisasi nikel di dalam negeri mengalami lonjakan yang signifikan setiap tahunnya. 

Sebagai contoh, nilai ekspor bijih nikel pada tahun 2014 yang belum mengalami hilirisasi hanya mencapai USD 2,1 miliar.

Namun, setelah kebijakan hilirisasi diterapkan, nilai ekspor meningkat menjadi USD 11,6 miliar di tahun 2020, USD 22,214 miliar di tahun 2021, dan bahkan mencapai USD 33,8 miliar di tahun 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: