Tak Mau Juventus Lebih Kuat, Mantan Presiden AC Milan Langgar Kode Etik dengan Membeli Bintang Lazio

Tak Mau Juventus Lebih Kuat, Mantan Presiden AC Milan Langgar Kode Etik dengan Membeli Bintang Lazio

Silvio Berlusconi-Tangkapan Layar Instagram @acmilan-

RADARTASIK.COM - Mantan Presiden AC Milan langgar kode etik dengan membeli bintang Lazio karena tak mau Juventus lebih kuat.

Menurutnya, ada satu peraturan yang tidak boleh di langgar dengan membeli pemain yang menjadi simbol klub di Serie A.

Hal itu yang membuat mantan Presiden AC Milan tidak mau mendatangkan Diego Maradona ke San Siro.

Namun, ia terpaksa melanggar aturan tersebut setelah saingannya Juventus berniat mendatangkan bintang Lazio yang masuk daftar jual karena terkena masalah keuangan. 

 BACA JUGA:Wow, Putra Legenda Persebaya Resmi Gabung Persib, Jadi Pemain Kunci Taktik Baru Luis Milla

“Simbol dalam sepak bola tidak dibeli atau dijual,” kata mantan Presiden AC Milan mendiang Silvio Berlusconi

“Saya diingatkan bahwa pada akhirnya membeli Nesta yang merupakan bendera Lazio,”.lanjutnya. 

“Saya tidak pernah mengajukan tawaran untuk Nesta ketika saya menjadi presiden Milan, pikiran saya adalah bahwa Lazio harus tetap dekat dengannya,” terangnya. 

“Kemudian, karena alasan ekonomi, Lazio terpaksa menempatkannya di pasar,” tambahnya.

BACA JUGA:Kandang Ternak Ayam Broiler Terbakar di Kota Banjar, Kerugian Ditaksir Belasan Juta Rupiah

“Dihadapkan pada kemungkinan yang sangat konkret bahwa sang pemain akan pergi ke Juventus, dan hanya dalam kasus itu, saya ikut campur agar tidak mengizinkan salah satu dari saya pesaing langsung untuk mendapatkan kekuatan,” pungkasnya.

Alessandro Nesta akhirnya bergabung dengan AC Milan pada tahun 2000-an bersama Dida Andrea Pirlo, Clarence Seedorf, Rivaldo, Filippo Inzaghi dan Rui Costa.

Pada saat itu, Berlusconi menghabiskan lebih dari € 40 juta yang menjadi salah pengeluaran terbesar Rossoneri.

Bersama AC Milan, Nesta memenangkan lima gelar Scudetto pada musim 2003-2004, 2004-2005, 2005-2006, 2010-2011, dan 2012-2013.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: