Minta Perbaikan Jalan, Massa Geruduk Gedung Bupati Tasikmalaya

Minta Perbaikan Jalan, Massa Geruduk Gedung Bupati Tasikmalaya

Orasi perwakilan massa bersama mahasiswa dari Desa Sirnajaya, Kecamatan Sukaraja dan Desa Barumekar, Kecamatan Parungponteng, geruduk Gedung Bupati Tasikmalaya, Selasa 16 Mei. -Ujang Nandar-radartasik.disway.id

Hampir 3 periode pergantian bupati dan 2 periode kepemimpinan Ade Sugianto dan Cecep Nurul Yakin, tidak pernah disentuh sama sekali. 

"Sekarang di Kabupaten Tasikmalaya sudah terjadi aksi demonstrasi besar-besaran. Ini aksi dari masyarakat dan catatan, kalau Bupati tidak ingin menemui, kami akan menginap di sini," kata Mujib.

BACA JUGA:Wow Ternyata di Kota Tasik Ada 560 Jalan, Mangkubumi-Indihiang Jadi yang Terpanjang

Mujib menjelaskan, jalan rusak penghubung dua desa itu panjangnya mencapai 7,5 km. Di sepanjang jalan tersebut, sering terjadi kecelakaan. 

Itu yang menjadi desakan, karena terlalu banyak masyarakat yang memang terkena kecelakaan dampak dari jalan rusak tersebut. 

"Mahasiswa dan masyarakat ingin bagaimana bisa bergerak bersama untuk mengawal terkait jalan ini (jalan Abdul Muis Parungkadongdong-Gorowong-Singkup hingga tuntas).

Sebelumnya, aksi ke gedung Bupati dijadwalkan pukul 07.00 WIB.  Namun karena kondisi jalan rusak yang sangat luar biasa, hingga terjadi sedikit kendala.  

"Kenapa menuntut masalah perbaikan jalan ini? Dikarenakan berpengaruh terhadap masalah ekonomi, pendidikan dan masalah kesehatan. Kalau misalkan IPM Kabupaten Tasikmalaya rendah, saya rasa salah satunya infrastruktur jalan di Kabupaten Tasikmalaya tidak tersentuh perbaikan," kata dia.

BACA JUGA:KEREN, Perempuan Cantik Ini WhatsApp Luis Milla Pakai Bahasa Spanyol soal Persib, Hasilnya Bahagiakan Bobotoh

Mujib menyinggung soal tidak akan bayar pajak jika jalan rusak tersebut tidak segera diperbaiki. Itu merupakan respons masyarakat. 

Dia menilai, ketika membayar pajak, salah satu pembagiannya adalah untuk infrastruktur. 

"Kenyataannya tidak ada perbaikan sama sekali. Saya meyakini, mau seperti apapun warga di dua desa itu, tetap tertib dalam masalah kewajiban (bayar pajak). Namun, kembali lagi kepada pemerintah daerah, kewajiban mereka sebagai pemangku kebijakan itu dimana?" tanya dia.

Tisna salah satu warga mengaku sudah jenuh dengan kondisi jalan yang belum mendapat perbaikan. Akses yang sangat diperlukan oleh masyarakat Barumekar dan Sirnajaya, itu merupakan jalan satu-satunya yang menunjang perekonomian, pendidikan dan kesehatan. 

"Ada kalanya ketika orang mau melahirkan terkena imbasnya. Akibat dari jalan rusak, sampai-sampai melahirkan di jalan. Kalau kecelakaan sudah tidak terhitung," ungkapnya.

Menurutnya, dengan berbagai alasan akan memperjuangkan hak-hak masyarakat dua desa khususnya agar jalan dapat segera diperbaiki.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: