Profil Bank Sampah Sugema Juara Lomba Bank Sampah di Tasik, Warga Bisa Beli Emas dan Bayar Kurban Pakai Sampah
Direktur Bank Sampah Sugema, Aldy Juliansyah salam komando dengan Ketua Komisi III DPRD Kot Tasikmalaya, Enan Suherlan saat pengumuman hasil penilaian.-Foto: ujang nandar/radartasik.disway.id-
"Lilin aroma terapi yang kita buat dari minyak jelantah ini untuk dibagikan juga ke masyarakat. Per kilogramnya, bank sampah membeli minyak jelantah sebesar Rp1.500 per kilogramnya. Dalam seminggu jelantah yang dikumpulkan sebanyak 4-5 liter.
BACA JUGA:’Warisi’ Darah Persib, Saingan I Putu Gede Bukan Kaleng-Kaleng, Nih Alumni Inggris Setinggi 184 Cm
Keberadaan Bank Sampah Sugema, tidak hanya bermanfaat untuk masyarakat sekitar saja. Bahkan bank sampah ini juga sudah memiliki nasbah di luar wilayahnya seperti beberapa sekolah di wilayah Kota Tasikmalaya.
Banyaknya inovasi dan kegiatan yang dilaksanakan di Bank Sampah Sugema, ternyata menjadi daya tarik banaknya bank sampah dari wilayah lain yang datang untuk belajar atau study banding.
Terlebih saat ini pengembangan bank sampah juga mulai merintis penggunaan sistem digital untuk para nasabah, yaitu pembuatan apilasi nasabah yang dapat diakses oleh seluruh nasabah melalui android.
BACA JUGA:Serunya Olahraga Sepatu Roda, Salah Satu Manfaatnya Menjaga Keseimbangan Motorik Anak
Isinya mulai dari jadwal pengumpulan sampah, penjemputan sampah yang sudah dipilah, saldo nasabah, pengambilan dan lainya sidah tersedia di aplikasi tersebut.
Dengan adanya bank sampah, tutur Aldy, berpengaruh pada volume sampah di lingkungannya. Masyarakt muali teredukasi dengan pilah sampah menjadi barang berharga daripada dibuang lebih baik ditabung.
"Makanya kami juga punya slogan Sugema itu artinya supaya gede manfaatna," tegas Aldy.
Ke depan, kata Aldy, untuk bisa lebih berinovasi dan mendapat ide-ide lain, dia berharap pemerintah juga bisa membawa para pengelola bank sampah untuk bisa belajar di bank sampah lain yang lebih baik. Sehingga ada hal-hal baru yang dapat dijadikan ide. Sehingga bank sampah akan terus berkembang.
"Ada beberapa hal yang memamng masih belum kita miliki seperti alat pengolah sampah, lahan yang besar untuk penampungan, kemudian yang terpenting juga kita harus memiliki kemitraan dengan berbagai pihak, yang dapat menampung sampah-sampah yang kita pilah atau yang sudah kita olah," harapnya.
Untuk kendala, bank sampah ini juga masih terkendala dengan minimnya pengetahun masyarakt tentang memilah sampah, sehingga perlu dilakukan edukasi kembali ke masyarakat.
BACA JUGA:DPC PKB Pilih Ngabringkeun Vespa Saat Daftarkan Bacaleg ke KPU Kota Tasikmalaya
Bobot indikator penilaian untuk lomba bank sampah di Tasik adalah lebih pada pengurangan sampah. Pasalnya Kota Tasik memiliki target mampu mengurangi sampah yang dibuang ke TPS dan TPA di tahun 2025 sebesar 30%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: