Sejak Ada Jati Gede dan Tol Cisumdawu Sumedang Terasa Lebih Panas, Begini Kata BMKG Soal Suhu
Sejak ada Jati Gede dan Tol Cisumdawu, Sumedang terasa lebih panas.--Radartasik.com--
Begitu juga dari daerah Tomo dan Ujung Jaya kalau ke wilayah pegunungan harus menyesuaikan diri dengan udara yang lebih dingin.
Radartasik.com juga merasakan perubahan udara di Sumedang sebelum dan sesudah ada Waduk Jati Gede dan Tol Cisumdawu.
Khususnya dibandingkan dengan Tasikmalaya sebelum ada Waduk Jati Gede dan Tol Cisundawu udara di Desa Serang Cimalaka misalnya, kalau malam hari terasa dingin. Tidur pun harus berselimut agar hangat.
Pagi hari saat mandi subuh atau pagi airnya dingin menusuk kulit.
BACA JUGA: Paolo Maldini Siapkan Pengganti Ibrahimovic, Striker Veteran dari Bologna
Sekarang malam hari tidur tidak berselimut juga tidak kedinginan.
Begitu juga mandi subuh atau pagi hari airnya tidak begitu dingin lagi.
Di luar dampak waduk Jati Gede dan jalan Tol Cisumdawu, soal udara panas saat ini memang tidak hanya dirasakan di Sumedang saja.
Kini meningkatnya suhu sehingga udara lebih panas dari biasanya sedang jadi perbincangan di Indonesia.
BACA JUGA: Mudik-Balik Aman Tanpa Macet Solusinya Naik Angkutan Ini Lho, Tepat Waktu Juga Tidak Berdesakan
Ada wilayah-wilayah yang mengalami panas ekstrim seperti Cirebon, Indramayu.
Di daerah Depok misalnya dikabarkan suhu tertinggi mencapai 37° celcius.
Berdasarkan keterangan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) penyebab suhu panas ekstrem yang terjadi di Indonesia di antaranya:
1. Dinamika atmosfer yang tidak biasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: