Bawa AC Milan ke Semi Final Liga Champions, Pioli Mengenang Ketika Rossoneri Dianggap Tim Underdog

Bawa AC Milan ke Semi Final Liga Champions, Pioli Mengenang Ketika Rossoneri Dianggap Tim Underdog

Ilustrasi Skuad AC Milan -Tangkapan Layar Instagram @acmilan-

RADARTASIK.COM – Pelatih Stefano Pioli mengenang ketika Rossoneri dianggap tim underdog dan sekarang bawa AC Milan ke semi final Liga Champions dengan menyingkirkan Napoli di kandangnya.   

AC Milan akhirnya lolos ke babak semi final Liga Champions setelah 16 tahun dengan menahan Napoli 1-1 di Stadion Diego Maradona.

Hasil ini membuat anak asuh Pioli lolos dengan agregat 2-1 karena unggul satu gol tanpa balas di pertemuan pertama,  

Diwarnai dengan penalti yang gagal dari kedua kubu, AC Milan unggul terlebih dahulu melalui gol Oliver Giroud setelah mendapatkan umpan manja dari Rafael Leao.

Napoli sempat menyamakan kedudukan menjadi 1-1 di akhir pertandingan, namun gol telat Osimhem tak memberi cukup waktu bagi tim Spelletti untuk membalikkan keadaan.

BACA JUGA:Prediksi Arrigo Sacchi di Laga Inter Milan vs Benfica: Nerazzurri Tak Boleh Terlena, Benfica Masih Tim yang Be

Pencapai ini membuat Stefano Pioli mengenang kembali perjalanan Rossoneri di Eropa yang dimulai di babak penyisihan Liga Europa melawan Rio Ave.

Saat itu, tidak ada yang akan mengira AC Milan akan lolos ke babak semi final Liga Champions saat ini karena semua orang mengganggap Rossoneri tim underdog.

“Kami ingat betul di mana perjalanan Eropa kami dimulai melawan Rio Ave,” kata Pioli kepada Mediaset dikutip dari Football Italia. 

“Semua orang mengira kami underdog, tetapi kami memiliki hati yang besar, kami menginginkan ini dengan semua yang kami miliki dan saya mengucapkan selamat kepada para pemain saya,” lanjutnya. 

BACA JUGA:Dilatih Legenda AC Milan, Reggina Terkena Pengurangan Tiga Poin Karena Tak Bayar Pajak dan Gaji Pemain

Hasil ini menjadikan Pioli pelatih ketujuh AC Milan yang mencapai semifinal Liga Champions sejak Carlo Ancelotti 16 tahun lalu.

“Saya pikir keunggulan kecil 1-0 di leg pertama membantu kami di satu sisi dan memblokir kami di sisi lain,” paparnya. 

“Kami memilih untuk bermain sedikit lebih dalam mengingat Osimhen ada di sana dan tidak memberinya ruang karena dia bisa menghancurkan,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: football italia