Presiden UEFA Ancam Barcelona: “Ini Kasus Paling Serius yang Pernah Saya Lihat di Sepak Bola”

Presiden UEFA Ancam Barcelona: “Ini Kasus Paling Serius yang Pernah Saya Lihat di Sepak Bola”

Barcelona FC-Sportify -disway.id--

RADARTASIK.COM - Aleksander Ceferin Presiden UEFA Ancam Barcelona dalam kasus Negreira dan mengatakan: “Ini kasus paling serius yang pernah saya lihat di sepak bola”.

Hubungan Barcelona dengan Aleksander Ceferin Preside UEFA sedang tidak baik akibat keengganan klub Catalan tersebut untuk menghentikan proyek Liga Super.

Bagi UEFA, proyek Liga Super akan menjadi duri dalam daging dan harus dilenyapkan secepatnya.

Sementara bagi Barcelona, Real Madrid dan Juventus, Liga Super akan menjadi sumber pendapatan lain yang sangat menggiurkan.

BACA JUGA:Komentar Klopp Setelah Banyak Pelatih Dipecat: ‘Saya Orang Terakhir yang Bertahan’

Setelah di Italia Juventus terjerat kasus Capital Gain, di Spanyol Barcelona sebagai klub penggagas Liga Super terlibat kasus membayar wasit Negreira yang diduga menguntungkan mereka dalam beberapa pertandingan di La Liga.

Kasus Negreira, membuat Aleksander Ceferin mempunyai kekuatan untuk menghukum Barcelona di Eropa, jika mereka ditemukan melanggar aturan akibat kasus Negreira .

Federasi sepak bola Spanyol dan LaLiga tidak dapat menghukum Barcelona karena kasusunya sudah bertahun-tahun berlalu sejak mereka melakukan pembayaran kepada mantan wakil presiden wasit tersebut.

Ditambah tidak ada undang-undang pembatasan sejauh menyangkut badan sepak bola Eropa.

Tetapi Ceferin membuat langkah berbeda, dalam sepuluh hari yang lalu, UEFA mengumumkan bahwa pihaknya meluncurkan penyelidikan penuh atas Kasus Negreira dan mencari kemungkinan pelanggaran kerangka hukum UEFA oleh klub Catalan tersebut.

BACA JUGA:Nikmati Mudik Sambil Berwisata Naik Kereta Api Priority dan Panoramic, Cek Jadwal Keberangkatanya

Aleksander Ceferin sendiri telah mengemukakan pendapat pribadinya kasus Negreira yang menimpa Barcelona.

"Saya tidak bisa mengomentari ini secara langsung karena dua alasan," katanya kepada Ekipa, surat kabar olahraga di negara asalnya, Slovenia.

“Pertama, karena kami memiliki komite disiplin yang independen. Kedua, karena saya belum menangani masalah ini secara detail,” lanjutnya dikutip dari Marca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: Marca