Mahasiswa STMIK Tasikmalaya Keluhkan Biaya Rp1,2 Juta Buat Sertifikasi Adobe, Pelatihan Tidak Dilaksanakan

Mahasiswa STMIK Tasikmalaya Keluhkan Biaya Rp1,2 Juta Buat Sertifikasi Adobe, Pelatihan Tidak Dilaksanakan

Audiensi orang tua dan mahasiswa STMIK Tasikmalaya di Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya.-Foto: istimewa/dokhumas dprd kota tasikmalaya-

KOTA TASIK, RADARTASIK.COM - Mahasiswa STMIK Tasikmalaya mengeluhkan adanya pelatihan sertifikasi untuk Adobe yang sudah dibayarkan sejak awal masuk, namun hingga saat ini pelatihan tersebut belum juga dilaksanakan. 

Biaya tersebut sebesar Rp1,2 juta per mahasiswa. Hal ini terungkap saat mahasiswa STMIK Tasikmalaya bersama orang tua melakukan audiensi di Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya.

Dalam audiensi tersebut perwakilan mahasiswa menyampaikan bila ada biaya untuk pelatihan sertifikasi Adobe yang belum dilaksanakan sehingga mahasiswa meminta agar pihak kampus dapat mengembalikan uang tersebut.

“Kami juga sudah bayar uang pelatihan besarnya satu juta dua ratus ribu rupiah, tapi pelatihannya belum dilaksanakan ini juga kami harap uangnya bisa dikembalikan pada kami,” ungkap Fikri perwakilan mahasiswa yang menyampaikan keluhan di hadapan audiens.

BACA JUGA:Ujian Rezaldi Hehanussa Lawan Persija, Merasakan Bermain Sebagai Lawan di Depan The Jakmania

Menanggapi hal tersebut pihak kampus STMIK Tasikmalaya yang diwakili Plt Ketua STMIK Tasikmalaya, Rahadi Deli menyampaikan bahwa pelatihan masih bisa tetap dilaksanakan, meskipun kampusnya ditutup namun bukan berarti pelatihan menjadi batal. Karen kaitan dengan pelatihan tersebut tidak ada kaitan dengan penutupan kampus.

Namun demikian pihak mahasiswa dannorang tua menolak hal tersebut, pasalnya dengan ditutupnya kampus STMIK Tasikmalaya dan dicabut izin operasionalnya serta mahasiswa sudah dipindahkan ke kampus lain.

Menanggapi keluhan orang tua dan mahasiswa dari STMIK Tasikmalaya, perwakilan dari pemerintah Kota Tasikmalaya, yang diwakili oleh Asda I H. Riza Setiawan, menyampaikan bahwa pihak pemerintah juga meminta progres dari solusi yang diambil oleh pihak kampus untuk dilaporkan secara kontinyu.

Sehingga setiap progresnya dapat diketahui bersama. Riza juga menyampaikan dan dapat merasakan apa yang dirasakan oleh para mahasiswa juga orang tua. Sehingga pihaknya juga berharap agar penyelamatan proses perpindahan mahasiswa bisa dilakukan dengan segera. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: