Cerita Paolo Maldini Ketika Bus AC Milan Telat Datang ke Stadion Karena Tak Dikawal Polisi
Paolo Maldini bersama Pioli setelah AC Milan menyingkirkan Tottenham-Tangkapan Layar Instagram AC Milan-
RADARTASIK.COM - Cerita Paolo Maldini ketika bus AC Milan telat datang ke Stadion karena tak dikawal Polisi saat melakukan perjalanan ke kandang Tottenham di Liga Champions kemarin.
Pertandingan di babak 16 besar antara Tottenham Hotspurs dan AC Milan yang seharusnya dimulai pukul delapan malam terpaksa ditunda 10 menit akibat keterlambatan bus pemain.
Bus Tottenham dan AC Milan ternyata terjebak kemacetan di Kota London dan tiba ke stadion 30 menit lebih lambat dari jadwal.
Paolo Maldini menjelaskan mengapa kick-off ditunda 10 menit di Liga Champions melawan Tottenham karena bus pemain AC Milan dan Tottenham tidak dianggap kejadian darurat sehingga tidak mendapatkan pengawalan polisi.
BACA JUGA:BURUAN! Wuling Tawarkan Promo Spesial di GJAW 2023
“Butuh satu setengah jam dari waktu normal setengah jam untuk sampai ke sini,” kata Maldini kepada Sport Mediaset.
“Lalu lintas London seperti itu dan, tidak seperti di negara lain, Anda tidak mendapatkan pengawalan polisi ke stadion. Kami harus beradaptasi,” lanjutnya.
Maldini juga mengatakan AC Milan lolos ke babak perempat final bukan karena sejarah mereka di Liga Champions, tetapi karena kerja keras yang dilakukan selama ini.
“Saya ingin mengingat dari mana kami memulai, setelah 7 tahun tanpa Liga Champions. Saya sangat menghormati jalur ini, yang tidak menempatkan kami di babak delapan besar karena prestasi bersejarah, tetapi untuk apa yang kami lakukan,” jelasnya kepada Sky Italia.
BACA JUGA:Suzuki Umumkan Harga Resmi Grand Vitara, Warna Beda Bisa Beda Harga
Bek legenda AC Milan ini juga mengakui tanpa stadion baru akan sulit bagi timnya untuk tampil kompetitif di Serie A dan Eropa.
“Kami telah melihat keindahan stadion modern. Dan bahkan orang-orang seperti kami, yang pernah bermain di San Siro, berbicara seperti ini. Tanpa stadion modern, akan sulit untuk menjadi kompetitif lagi,” paparnya.
Ia juga menjelaskan bagaiman rasanya menjadi direktur yang terlibat dalam peran manajerial yang membautanya harus melihat neraca keuangan klub.
“Saya percaya bahwa di era modern, jika Anda tidak memiliki neraca tim yang hebat, Anda tidak mungkin berada di empat besar di Italia dan delapan besar di Eropa,” paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: