Dewan Kota Tasik: Program Bapak Angkat Anak Stunting Jangan Sekadar Punah Kewajiban

Dewan Kota Tasik: Program Bapak Angkat Anak Stunting Jangan Sekadar Punah Kewajiban

Pj Wali Kota Tasikmalaya, Cheka Virgowansyah dan Wakil Ketua Komisi IV DPRD, Ahmad Junaedi Sakan, saat memberikan bantuan anak stunting di Sukarindik, Bungursari, kemarin Rabu 22 Februari 2023. -firgiawan/radar tasik-

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya, Ahmad Junaedi Sakan menyatakan, program bapak angkat anak stunting jangan sekadar punah kewajiban. 

"Kemarin kita sempat cek bersama Pak PJ (Pj Wali Kota) ada dua anak asuh di Sukarindik yang mana bukan saja urusan stunting  diderita anak tersebut. Tapi ada kebutuhan bedah di bagian tubuhnya yang mesti diperhatikan," papar Ahmad Junaedi Sakan, Kamis 23 Februari 2023.

Sekadar diketahui, Penjabat (Pj) Wali Kota Tasikmalaya, Cheka Virgowansyah, mengerahkan sejumlah instansi di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) untuk melakukan pendampingan dan perhatian bagi balita penderita stunting. 

Hal ini sebagai langkah intervensi pemerintah untuk mendorong tumbuh kembang generasi secara optimal.

BACA JUGA:Lestarikan Budaya Sunda, Anak-Anak TK Alphabet Mainkan Kaulinan Tradisional di Situ Gede 

Saat dicek, terang dia, keluarga tersebut belum mengantongi Kartu Indonesia Sehat (KIS). Otomatis selama ini keluarga tersebut kesulitan untuk berobat dan mengakses layanan kesehatan secara gratis

"Maksud kami, ketika dijadikan bapak asuh, OPD itu tidak hanya memperhatikan urusan stuntingnya. Kadang mereka juga ada kebutuhan sosial lain yang perlu dibantu agar stuntingnya tidak semakin memburuk," terang politisi PKB tersebut.

"Contoh kasus di wilayah perkotaan pun ada. Anak stunting, ibu bapaknya penderita penyakit paru-paru. Itu jelas bisa bawa genetik ke anak dan kondisi memprihatinkan. Jadi jangan hanya simbolik, tapi persoalan menyangkut kesejahteraan sosialnya juga tolong sekaligus dikoordinasikan dengan dinas terkait agar bisa difasilitasi," sambungnya.

BACA JUGA:Waspada Angin Kencang Masih Terjadi Hingga Akhir Maret, Banyak Nelayan Tasikmalaya Berhenti Melaut 

Jun menambahkan, ketika OPD hanya fokus memelototi anak stunting, --saat program berjalan-- anak bisa sembuh dan berkembang secara normal. Hanya saja, setelah program berakhir masih butuh perhatian soal gizi, lantaran kompleksitas faktor kesejahteraan keluarga yang harus turut diselesaikan. 

"Kenapa tidak kita bantu juga yang bisa difasilitasi, misal untuk bansos orangtuanya agar dapat bantuan, atau jaminan kesehatannya didaftarkan KIS-nya, " beber dia. 

Sementara itu, Pj Wali Kota, Cheka Virgowansyah menekankan selama OPD ditugaskan menjadi bapak angkat anak stunting. Hal ini akan dipantau dan dievaluasi secara berkala. 

"Setelah 3 bulan digulirkan, nanti kita evaluasi seperti apa. Kalau misalnya ada yang tetap tidak berkembang, dinas yang menjadi bapak asuhnya diharapkan bisa menelaah seperti apa kekurangannya dan dikonsultasikan secara medis, " tuturnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: