Waspada Angin Kencang Masih Terjadi Hingga Akhir Maret, Banyak Nelayan Tasikmalaya Berhenti Melaut
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tasikmalaya Kurnia Trisna Somanteri. -ujang nandar-radartasik.disway.id
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya meminta masyarakat tetap waspada angin kecang masih terjadi hingga akhir Maret. Cuaca esktrim khususnya potensi terjadi angin kencang ini berdasarkan prediksi BMKG yang diterima BPBD.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tasikmalaya Kurnia Trisna Somanteri mengutarakan, di wilayah Kabupaten Tasikmalaya tengah dilanda cuaca ekstrim, khususnya angin kencang.
"Ia betul cuaca saat ini memang tengah ekstrim. Terutama angin kencnag yang disertai hujan," katanya kepada radartasik.com, Kamis 23 Februari 2023.
Informasi yang dihimpun dari BMKG bahwa cuaca ekstrim diprediksi akan terjadi hingga akhir bulan Maret nanti. Sehingga tak heran banyak nelayan Tasikmalaya berhenti melaut.
"Yang paling terasa itu di wilayah selatan karena dekat dengan laut. Bahkan informasinya nelayan juga beberapa minggu ini tidak melaut karena angin barat yang cukup kencang," jelas Kurnia.
Meski demikian, pihaknya mengaku belum mendapatkan laporan adanya kerusakan yang diakibatkan oleh angin kencang itu. "Laporan belum ada ya, mudah-mudahan tidak ada meskipun angin kencang tidak berdampak," kata dia.
BPBD Kabupaten Tasikmalaya terus melakukan sosialisasi baik bekerjasama dengan pihak pemerintahan desa dan juga langsung ke lapangan.
"Imbauan kami agar masyarakat tetap waspada, tentunya dengan bisa melihat ciri-ciri yang membahayakan, terutama ketika terjadi angin kencang," kata dia.
BACA JUGA:Tiga Motor Listrik Buatan Lokal, Siap Mengaspal, Dibuat Ramah Lingkungan
Sementara Ketua HNSI Kabupaten Tasikmalaya, Dedi Mulyadi menjelaskan, situasi pesisir pantai tengah dilanda angin kencang. Sehingga tak heran banyak nelayan Tasikmalaya berhenti melaut.
"Walapun ada beberapa nelayan yang memaksakan melaut, itu pun melautnya tidak lama, misalnya berangkat pagi sorenya sudah pulang kembali. Tidak bermalam di tengah laut," ungkap Dedi.
“Mudah-mudahan akhir bulan ini bisa selesai, karena bila angin kencang itu terus terjadi akan hilang mata pencaharian kita sebagai nelayan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: