Sutradara Knock At The Cabin, Night Shyamalan Menangis Mendengar Bruce Willis Terkena Afasia

Sutradara Knock At The Cabin, Night Shyamalan Menangis Mendengar Bruce Willis Terkena Afasia

Bruce Willis saat bermain dalam film Sixth Sense-Tangkapan layar Twitter-

RADARTASIK.COM – Dikenal memiliki hubungan sangat dekat, sutradara Knock At The Cabin, M. Night Shyamalan menangis mendengar Bruce Willis terkena Afasia.

Hampir setahun yang lalu Bruce Willis mengguncang Hollywood dengan pengakuannya menderita afasia.

Bruce Willis langsung mendapat banyak dukungan setelah pengakuaanya, salah satunya datang dari sutradara Knock At The Cabin, M. Night Shyamalan.

Shyamalan mengaku menangis untuk Bruce Willis dalam sebuah wawancara.

"Jelas dia sangat penting bagi saya. Saya akan melakukan apa saja untuk dia dan keluarganya, pasti sangat sulit bagi semua orang di sekitarnya,” kata Night Shyamalan dikutip dari Marca. 

BACA JUGA:Raih 2 Penghargaan, Beyonce Selangkah Lagi Membuat Sejarah Grammy Awards

“Saya banyak menangis untuknya , ayah saya mengalami hal serupa. Saya akan selamanya berterima kasih padanya," lanjutnya kepada Hollywood Reporter.

Bruce Willis memutuskan pensiun dari gemerlap Hollywood setelah terkena Afasia.

Afasia adalah istilah medis untuk menggambarkan gangguan bahasa (berbicara, menulis, membaca dan memahami) dan disebabkan oleh kerusakan pada pusat bahasa di otak.

Afasia bisa membuat penederita berbicara dengan baik, tetapi dengan hilangnya pemahaman tentang arti kata-kata, membuatnya kesulitan untuk berbicara atau menulis. 

BACA JUGA:Knock At The Cabin dan 80 For Brady Singkirkan Avatar di Puncak Box Office

Penyakit ini dapat disebabkan oleh stroke, cedera traumatis, atau infeksi otak (ensefalitis). Dalam hal ini, presentasi afasia biasanya lebih akut atau tiba-tiba.

Afasia juga dapat disebabkan oleh proses yang berlangsung lebih lambat, seperti tumor otak atau penyakit neurodegeneratif seperti penyakit Alzheimer atau degenerasi frontotemporal. 

Secara khusus, satu jenis degenerasi frontotemporal dikenal sebagai afasia progresif primer di mana masalah bahasa menjadi gejala pertama, dalam banyak kasus bahkan menjadi satu-satunya gejala.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: Marca