Nunut Besar

Nunut Besar

Dahlan Iskan latihan menembak di Batalyon Infanteri 500 Raiders/Sikatan Kodam V Brawijaya.--

Tentu kebijakan lebih menonjolkan pejuang di lapangan seperti itu seperti berlawanan dengan kecenderungan belakangan ini: pamer wajah kepala daerah di segala sudut. Lewat spanduk, poster, baliho, backdrop, bahkan sampai pun ke kop surat.

Mereka seperti tidak bisa besar kalau tidak dari jabatan. (*)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan Edisi 20 Januari 2023: Turun Gunung

Leong putu

Ku beli lima kilo tomat / Persiapan dikala punya hajat / Kalau perusuh jadi tobat / Hmmm...siapa yang jadi penjahat ?/ ... #rindurusuh

bagus aryo sutikno

Terima kasih Prof Puruhito, dah kerso turun gunung sehingga banyak jantung terselamatkan. Terima kasih pula saya ucapkan kepada komunitas bakul sayur gunung lawu Magetan. Tiap hari mereka turun gunung dari Plaosan menuju pasar besar Madiun. Ketidak hadiran mereka bisa menyebabkan warga Madiun jantungan. Hora jantungan gimana, tanpa kehadiran mereka sehari saja, kangkung seikat 2k dah jadi 3k. Mbok'e Brian muni2 gara2 kupesani cha kangkung. Tapi komunitas bakul sayur gunung Lawu itu imunitasnya tinggi. Saat covid dan Madiun lock down, mereka bebas keluar masuk kota. Resiko covid tak semengerikan kenaikan kobis, kangkung dan sawi. Sehat selalu Prof Puruhito dan komunitas bakul sayur gunung Lawu serta gunung2 yang lain. 

AnalisAsalAsalan

Right for Woman, Left for Man / toilet

Ummi Hilal

Right results breed right revenue . Right revenue breed right hospitality. Next ...

Rihlatul Ulfa

Menjawab pertanyaan anda. dokter spesialis yg biasa menangani saya, berada untuk pemeriksaan pasien rawat jalan tidak lebih dari 3 -4 jam. jadi pasien hari itu harus datang sepagi mungkin, (dan sudah dibuat jadwal sebulan yg lalu). jadi jika datang terlambat dan dokter sudah selesai pemeriksaan itu adalah resiko pasien. pernah saat dokter belum ada satu jam memeriksa pasien rawat jalan, ternyata ada operasi mendadak dan dokter harus pergi meninggalkan psien2 itu. jadi fleksibel saja. bahkan dokter yg menangani saya, bekerja juga di 2 rumah sakit, totalnya ia bekerja di 3 rumah sakit. kalau pemeriksaan psien rawat jalan saja harus 7 jam. saya rasa tidak mungkin seorang dokter mau bekerja di 3 rumah sakit yg berbeda.

Rihlatul Ulfa

Pengalaman saya di poli penyakit dalam saat kontrol. semua penyakit ada bagian spesialisai dokternya. walaupun penyakit dalam semua, ada bagian2nya. dan dokter yg memeriksa akan berbeda2. contoh soal, saat tanggal 12 januari kemarin, saya harus kontrol ke poli penyakit dalam di rsup fatmawati, karena saya berada pada gangguan hormon, maka saya akan diperiksa dengan dokter spesilisasi sp.PD-KEMD. padahal pasien sudah ratusan, dan saya barada diurut nomor antrian awal ke 27. lalu karena dokter saya pada hari itu datang lebih awal. saya menjadi pasien kedua yg diperiksa oleh beliau. artinya puluhan orang lainnya berada di spesifikasi dokter spesialis lain. 1 poli itu pasti adad beberapa dokter. jadi saya rasa, tidak masuk akal saat anda harus sampai menunggu 7 jam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: