Lautaro Martinez Marah Kemenangan Inter Milan Dirampok Wasit: VAR Hari Ini Menyakiti Kami

Lautaro Martinez Marah Kemenangan Inter Milan Dirampok Wasit: VAR Hari Ini Menyakiti Kami

Lautaro Martinez-Tangkapan Layar Instagram Inter Milan-

“Kami tahu tiga tim di depan kami kuat dan dalam performa bagus, jadi mengingat poin yang kami jatuhkan di awal musim, kami tidak boleh kalah lagi,” ucap Lautaro Martinez.

“Kami hanya harus menundukkan kepala dan terus bekerja. Saya percaya pada Scudetto, jalan masih panjang, tapi kami harus banyak berkembang,” harapnya

“Saat ini pikiran saya tertuju pada Inter dan saya marah karena kami kehilangan poin penting,” akunya.

Disisi lain, Hasil imbang ini sangat disyukuri pelatih Monza, Raffaele Palladino, ia berterima kasih kepada para pemain karena mereka tidak pernah menyerah dan mengaku tahu ada atmosfer magis di Stadion U-Power yang penuh sesak.

AC Monza menjadi klub pertama setelah promosi ke Serie A tapa mengalami kekalahan melawan Inter Milan dan Juventus sejak Mantova melakukannya pada musim 1961-62.

“Ini adalah hari yang luar biasa yang akan hidup lama dalam ingatan kami, para penggemar, staf, dan pemain,” kata Raffaele Palladino kepada Sky Sport Italia dikutip dari Football Italia.

“Stadion penuh sesak, saya bisa merasakan bahkan sebelum kick-off bahwa ada atmosfer magis dan para suporter pantas mendapatkan malam seperti ini, melawan tim Inter yang memenangkan Scudetto dua tahun lalu dan baru saja mengalahkan Napoli,” lanjutnya.

Saya sangat senang dengan hasilnya, tetapi terutama dengan sikap, karena tim tidak pernah menyerah dan mengambil beberapa risiko yang diperlukan untuk menyamakan kedudukan,” terangnya. 

“Saya berterima kasih kepada para pemain saya, karena mereka benar-benar membuat saya bersemangat hari ini dengan pendekatan mereka,” tambahnya. 

Itulah yang saya katakan kepada mereka dalam kerumunan setelah peluit akhir, bahwa mereka memberikan segalanya dan saya berterima kasih kepada mereka untuk itu. Saya juga memberi mereka hari libur ekstra, karena mereka pantas mendapatkannya,” janji Palladino.

Raffaele Palladino membuat perbedaan besar untuk Monza sejak mengambil alih sebagai pelatih kepala setelah dipromosikan dari peran tim yunior.

“Saya memiliki ide yang jelas sejak awal dan mencoba menularkannya kepada para pemain dengan cara yang sangat sederhana,” ungkapnya.

Taktik aneh pelatih Monza saat menahan imbang Inter Milan 2-2 juga terbukti berhasil, Raffaele Palladino merotasi posisi Patrick Ciurria, striker pencetak gol dijadikan bek kanan.

“Dia mulai sebagai penyerang hari ini, tetapi mengakhiri permainan sebagai bek kanan. Saya memiliki beberapa pemain yang sangat cerdas yang beradaptasi dengan berbagai situasi,” ujar Raffaele Palladino. 

“Saya tidak suka mengatur pemain dalam satu peran, saya melihat karakteristik mereka dan melihat apa yang bisa mereka lakukan,” jelasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: