Kumuh, Pedagang Pasar Muktisari Kota Banjar Ditertibkan

Kumuh, Pedagang Pasar Muktisari Kota Banjar Ditertibkan

BANJAR — Sejumlah pedagang Pasar Muktisari Kecamatan Langensari yang biasa berjualan di lorong ditertibkan petugas gabungan. Para pedagang di lantai satu itu direlokasi ke lantai dua pasar.


Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Kota Banjar Edi Herdianto SSos mengatakan penertiban dilakukan agar pasar lebih tertata. “Pedagang yang jualan di lantai bawah (satu) sekarang bercampur. Ada yang basah (sayuran dan ikan, Red) dan pakaian. Kita coba tata agar terlihat rapi dan tertib, tidak terlihat kumuh,” jelasnya.

Kata dia, berdasarkan hasil penilaian Pemprov Jawa Barat, Pasar Muktisari Langensari masuk kategori pasar kumuh dan tidak sehat. Maka Pemkot Banjar berusaha menyadarkan pedagang agar bisa ditata agar tercipta pasar bersih dan sehat. “Di lantai dua kan kosong, kita arahkan yang berjualan di lorong agar naik ke atas mengisi,” jelasnya.

Dia menambahkan ada sekitar 100 pedagang yang berjualan di lorong. “Kita akan lakukan secara bertahap. Ada pedagang yang menolak direlokasi, namun ada yang menerima. Mudah-mudahan nanti sebagian pedagang berjualan di atas agar merata, tidak menumpuk di bawah,” ujarnya.

Salah seorang pedagang Warisah (60) menolak dipindahkan. “Saya kan jualan sayuran, kalau pindah ke atas sepi yang beli. Ini juga dagangannya tidak habis semua,” kata dia kepada wartawan, Senin (22/3/2021).

Baca juga : Ini Lima Wilayah Gratis Wifi

Dia mengaku memiliki kios di lantai dua paling ujung, namun karena sepi, akhirnya dia turun ke lantai satu.

Pedagang lainnya, Madtolani (64) mengatakan sudah berjualan di Pasar Muktisari sejak tahun 1979. Setelah pembangunan menjadi dua lantai, kiosnya tetap di bawah.

Dia sempat menyewakan sementara kiosnya. Namun, tiba-tiba kiosnya pindah ke lantai atas setelah ada pengocokan kios kembali. Dia mengakui saat pengocokan kios tidak hadir.

“Saya merasa keberatan saat mengetahui ada pengocokan kios ulang. Posisi saya pindah, sementara pedagang yang lainnya tidak. Saya sudah lama jualan dibawah sekarang suruh pindah ke atas, mau laku gimana coba,” jelasnya.

Pedagang lainnya Romlah (50) mengaku terpaksa naik ke lantai karena diarahkan petugas. “Kalau jualan di lantai dua sepi tidak ada yang beli, ada juga yang lewat saja. Terus kalau tidak laku gimana. Banyak pembeli yang mengeluh naik ke atas, dan bawa barang dagangan ke atas pun berat,” tuturnya. (nto)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: