Arek Kesel

Arek Kesel

Empat teman masa kecil di gang Peneleh, dari kiri, Riki (Indra Pramujito), Joko (Bayu Skak), Ajeng (Keisya Levronka), dan Fadli (Dono Pradana) menjadi inti cerita Lara Ati Lokadrama. -Instagram Bayu Skak---

Setuju untuk posyandu, perlu diperbaiki dan anggarannya ditambah. Jangan sampai pelaksananya yaitu para kader posyandu malah disuruh ikut nomboki program ini.

Thamrin Daffan

Senior " mendzolimi" yunior bukan hanya terjadi di dunia kedokteran tetapi hampir disemua profesi. Apakah bully ini merupakan suatu bentuk balas dendam seperti pada prosesi plonco di masa dzahililiyah dulu dengan plesetan sebagai bentuk "penegakan disiplin". Hospital base oriented bagus juga dalam upaya mengubah sistem pendidikan dokter spesialis. Tujuan mulia agar arogansi masing masing fakultas kedokteran tidak terjadi lagi , Arogansi itu bernada diskriminasi yang dengan pakem bahwa yang bisa spesialis di FK hanya dari Alumni Universitas. Catatan untuk Pak Menteri dalam upaya reformasi bidang kesehatan Indonesia ada baiknya mendahulukan program promotif dan prefentif . Salah satu upaya prioritas itu adalah dengan cara meninggkatkan kualitas pelayanan Posyandu. Ujung tombak pelayanan kesehatan ini merupakan deteksi dini paling ampuh dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. dalam skala nasional. Bidang kesehatan masalah Indonesia/ Kesehatan manusia bukan segalanya / Harus di kerjakan dengan sepenuh hati / Namun tanpa kesehatan jiwa raga/ Maka semuanya menjadi tidak berarti. / Salamsalaman

Nugroho Dwis Sugiharto

Kata pak menkes data lab dan apotek akan masuk ke big data nasional, apakah ini termasuk juga data pasien rumah sakit? Membayangkan, ketika berobat ke rumahsakit sudah tidak perlu ngisi data diri lagi, tinggal bgasih ktp. Ketika dirujuk ke rumahsakit lain tidak perlu banyak berkas dan gak perlu registrasi lagi dirumahsakit yg baru. Capek juga, tiap ke rumahsakit baru harus ngisi data diri dulu

Tjahjo Suseno

Darah biru dalam kedokteran spesialis di Indonesia itu nyata. Bidang spesialis sudah dikapling2, WNI keturunan hanya bisa spesialis apa saja.... Dokter di Indonesia adalah bisnis bukan lagi profesi 

D Darko

Bully di tingkat calon dokter spesialis itu adalah tindakan yang kurang baik, karena mereka yang bisa masuk spesialis itu kan sdh menjadi dokter dan mereka sudah pernah bekerja, sudah pernah bermasarakat, kebanyakan sudah keluarga dll, kalau dibandingkan kuliah dibidang lain bully itu memang ada tapi rata2 hanya sampai setingkat S1 saja, untuk tingkat berikutnya sudah pada tobat lebih mementingkan persaudaraan, yang yunior tahu diri, mengerti menghormati seniornya, meskipun kuliahnya tsb tidur dan tinggal di satu asrama, saya setuju pak Menteri, sebaiknya bully di tingkat spesialis itu harus di hilangkan....bukanya yang masuk kedokteran itu rata2 anak yang pandai2 di sekolah sebelumnya...apa tidak memalukan.

Giyanto Cecep

.. entah kenapa saya masih belum bisa buat komen mrnggunakan lap top, paksi hp bisa .. jadi menulisnya nunak nunuk .. .. ini hikmah karena Menteri Kesehatannya bukan dokter jadi lebih leluasa bermain .. saya tidak tahu apakah sebelum pak Budi Sadikin yang lulusan jurusan fisika dan mantan bankir yg menjabat Menteri Kesehatan .. meski hanya ad hoc .. ... ini mungkin yang sering diistilahkan dengan out of the box .. mungkin perlu dicoba dibidang yang lain .. artis jd presiden .. pelawak jadi menteri .. kl wartawan jadi menteri penerangan .. dosen pertanian jd menteri pertanian .. sih semua sudah tahu

Rhesalino Farell

Konsep Menkes sangat bagus. Tinggal eksekusi lapangannya yg ditunggu. Duit pendidikan yg bermiliar itu berpotensi menguap dari pengelola & pemilik industri pendidikan kedokteran di berbagai universitas.

Leong putu

Ular Kobra memang berbisa / Kalau tergigit berilah SABU / Sebagai bangsa kita mesti berdoa / Pak Menkes ciayo jangan ragu / .. #mantun_salam kenal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait