BRIN dan BMKG: Waspada Gempa Megathrust 8,8 Magnitudo, Bukan Sekadar Ramalan, Jadi Mitigasi Harus Ditingkatkan
Ilustrasi gempa --
Karenanya daerah-daerah tepi pantai di wilayah Pulau Jawa dan Sumatra serta negara-negara di sekitar Samudra Hindia perlu meningkatkan upaya mitigasi.
Ia pun kembali menekankan strategi mitigasi bencana yang sudah ada perlu ditinjau kembali, dievaluasi, dan diperbaiki guna mengantisipasi kemungkinan terjadi tsunami akibat gempa bumi Megathrust.
“Review (tinjau) kembali dokumen rencana kontingensi dan rencana operasi, peta-peta jalur evakuasi, sistem peringatan dini untuk mitigasi tsunami, terutama di wilayah pesisir Jawa-Sumatera. Serius dan segera,” ujarnya menerangkan.
BMKG Ingatkan Gempa Megathrust Bukan Sekadar Ramalan
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengingatkan bahwa gempa Megathrust bukan sekadar ramalan.
Demikian dikatakannya pada pertengahan 2022.
“Potensi gempa Megathrust dengan magnitudo 8,7 di pantai selatan Jawa bukan ramalan atau prediksi. Potensi terjadinya gempa besar sudah ada analisisnya,” ujarnya pada Juli lalu.
Untuk diketahui, Indonesia sendiri dikelilingi dengan zona Megathrust dan wilayah yang masuk dalam zona tersebut berada di selatan Jawa, yakni pada bagian barat dan timur.
Selain itu, letak geografis Indonesia yang diapit oleh tiga lempeng bumi, yakni Indo-Australia, Eurasia, dan pasifik menyebabkan adanya aktivitas pertemuan sebagian lempeng Indo-Australia dengan Eurasia yang menciptakan Megathrust di selatan Pulau Jawa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: fin.co.id