Laga Iran vs AS: Duel Bermuatan Politis Seperti di Perancis tahun 1998

Laga Iran vs AS: Duel Bermuatan Politis Seperti di Perancis tahun 1998

Pemain Iran, ALi Daei saat melawan AS di Piala Dunia Perancis tahun 1998-Tangkapan Layar Twitter-

Menghadapi Iran, hasil imbang atau kalah akan menyingkirkan Amerika yang hanya meraih 2 poin dan berada di urutan ketiga dibawah Iran dengan 3 poin.

Pemain AS telah dipuji sebagai generasi terbaik sepak bola Amerika. Tapi mereka finis ketiga di belakang Kanada dan Meksiko di kualifikasi Piala Dunia.

Sekarang skuad Paman Sam akan menghadapi partai hidup mati meenghadapi Iran di pertandingan terakhir penyisihan grup B yang harus dimenangkan.

"Yang paling penting adalah kami mengendalikan hasil perjalanan kami di turnamen ini dengan pertandingan terakhir melawan Iran," kata gelandang Weston McKennie dikutip dari Marca. 

"Jadi hal berikutnya adalah keluar dan mendapatkan tiga poin melawan Iran," harapnya.

Hasil imbang atau kalah akan menyingkirkan Amerika, yang bermain imbang 1-1 dengan Wales dan 0-0 melawan Inggris. 

Inggris memimpin Grup B dengan empat poin, diikuti Iran dengan tiga poin, AS dengan dua poin, dan Wales dengan satu poin.

"Kami harus memenangkan pertandingan," ucap gelandang Gio Reyna. 

"Kami tidak benar-benar memikirkan hal lain, hanya tiga poin dan kemudian kami lolos," tegasya.

Iran menjadi terkenal setalah mengalahkan AS 2-1 dalam pertandingan Piala Dunia 1998 di Prancis yang menyebabkan ribuan penggemar mengibarkan bendera untuk menyambut ketika kembali ke rumah. 

Menjelang pertandingan ulang Selasa, Federasi Sepak Bola AS membuat marah pemerintah Iran yang sengaja memposting bendera Iran di media sosial tanpa lambang Republik Islam.

Bagi AS, situasi tahun ini mirip dengan 2010, ketika Amerika berada di ambang eliminasi di babak terakhir permainan grup sebelum gol menit akhir Landon Donovan mengalahkan Aljazair 1-0.

"Saya hanya berharap kami tidak membiarkannya sampai menit ke-90," ujar Stu Holden, seorang gelandang di bangku cadangan malam itu dan sekarang menjadi komentator Fox. 

"Akan sangat keren untuk memanggil pemenang detik terakhir AS, tetapi dengan egois saya cukup baik-baik saja dengan kami menyelesaikannya lebih awal dan melanjutkan ke babak 16 besar karena itu akan jauh lebih baik untuk tekanan darah saya," akunya.

Iran dilatih Carlos Queiroz, yang pernah menjadi  penasihat Federasi Sepak Bola AS pada tahun 1998, menulis cetak biru pengembangan pemain yang ditujukan untuk memenangkan Piala Dunia pada tahun 2010 lalu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: beberapa sumber