Unik, Cerita Indah Tradisi Pengajuan Nikah Prajurit Yonif Raider 323 BP

BANJAR, RADARTASIK.COM - Sebagai prajurit Yonif Raider 323 Buaya Putih (BP), yang akan nikah harus menjalani tradisi pengajuan menikah. 

Tradisi pengajuan nikah ini dimana prajurit harus lari sejauh 6,5 kilometer, calon istri dukung dari belakang. 

Danyonif Raider 323 BP Letkol Inf Triyono Hadiyanto SSos mengatakan, tradisi tersebut dalam rangka menumbuhkan kecintaan kepada satuan dan kebanggaan bagi calon Persit (calon istri).

"Calon istri sekaligus Persit menggunakan kendaraan taktis PJD, sambil memberikan semangat dari belakang," katanya kepada wartawan, Kamis 17 November 2022.

BACA JUGA:Gara-gara Uang Tabungan Siswa, Kepsek Diberhentikan dari Jabatannya 

Menurutnya, makna dari tradisi itu yakni agar setiap prajurit dan calon Persit yang akan menikah merasa bangga.

Bahwa dalam menempuh proses pengajuan menikah di TNI AD itu tidaklah gampang. 

Calon Persit menyampaikan pesan dan kesan dalam tradisi pengajuan nikah bagi Prajurit Yonif Raider 323 BP, Rabu 16 November 2022. -Istimewa-radartasik.disway.id

"Khususnya di Yonif Raider 323 Buaya Putih Kostrad, butuh perjuangan," tegasnya. 

Tradisi pengajuan nikah seperti ini sekaligus untuk memberi pemahaman terhadap masing-masing calon, dimana dalam meraih suatu hal butuh perjuangan.

BACA JUGA:Program Kecakapan Hidup Solusi SMAN 10 Tasik setelah Lulus Sudah Siap Bekerja

Dengan begitu, tradisi ini akan melekat bagi mereka jika telah menikah. Kelak, sambung dia, akan berfikir 1000 kali jika masing-masing di antaranya saling menghianati. 

“Karena untuk meraihnya saja butuh perjuangan juga kan?” sahut Letkol Inf Triyono.

Selain itu, Letkol Inf Triyono juga menjelaskan bahwa tradisi ini sekaligus mengajarkan langkah meniti kehidupan, dimana mulai pekerjaan dinas atau di medan tugas, sejatinya butuh dukungan penuh dari sang istri.

Sumber: