Kata Sekda Ivan, Budaya Sadar Bencana Harus Dimulai dari Sejak Dini
Sekda Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan saat membuka desiminasi pengurangan risiko bencana berbasis komunitas di Kelurahan Setiawargi, Rabu 9 November 2022. Foto:rezza rizaldi / radartasik.com--
"Ini agar masyarakat sebagai sasaran utama dapat bertransformasi dari objek menjadi subjek dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana. Sehingga nantinya dampak kerusakan dan kerugian yang diakibatkan oleh bencana dapat diminimalisir sedini mungkin," tuturnya
Sementara itu, Kepala BPBD dan Damkar Kota Tasikmalaya, Ucu Anwar menuturkan, penguatan kapasitas relawan bencana di Kota Tasikmalaya ini dimaksudkan memberikan informasi tentang potensi bencana di wilayah Kota Tasikmalaya dengan pemetaan wilayah potensi bencana juga proses penanganan bencana serta pasca bencana.
Kemudian, kegiatan ini juga untuk memadupadankan dan sinkronisasi aktivitas penanganan kebencanaan di lapangan.
BACA JUGA: Ini Penyebab Nasdem, Demokrat dan PKS Batal Deklarasikan Koalisi Perubahan pada 10 November 2022
"Jadi relawan ini tak sendirian. Tapi relawan ini disupport semua stakeholder yang ada. Makanya yang kita kumpulkan tadi 69 orang perwakilan kelurahan se-Kota Tasikmalaya, 25 orang RW se-Kelurahan Setiawargi dan 23 orang Linmas se-Kecamatan Tamansari," bebernya.
Disinggung alasan kegiatan Desiminasi Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas itu digelar di Kelurahan Setiawargi, Ucu mengatakan karena Setiawargi termasuk daerah tinggi potensi bencana.
"Kebetulan Setiawargi menjadi salah satu daerah yang cukup rawan bencana alam. Yaitu bencana longsor, pohon tumbang, angin puting beliung, pergerakan tanah dan kalau kemarau dilanda kekeringan air bersih," tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: