Hanya Sepekan dalam Persiapan, 43 Jamaah Umroh POS IV Akhirnya ke Tanah Suci

Hanya Sepekan dalam Persiapan, 43 Jamaah Umroh POS IV Akhirnya ke Tanah Suci

Hanya sepekan dalam persiapan, 43 jamaah umroh POS IV akhirnya ke Tanah Suci.-Dok. Radartasik.com-

”Nanti kami akan memberikan doa-doa agar dihafal atau didengarkan untuk dibacakan saat sampai di tempat-tempat bersejarah perjalanan agama Islam di Mekkah dan Madinah,” ucapnya.

Mendiskusikan Umroh

Rasa syukur dan bahagia Dr Aqua mulai terlihat pada Jumat (14/10/2022) malam. Ketika itu begitu mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang, Banten dari Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, pria rendah hati itu langsung ke resto Al Jazeerah Lounge yang terletak di Jalan Raden Saleh 62 Jakarta Pusat. Agenda utamanya ketemu pemilik resto itu Umar Abdul Aziz yang biasa dipanggil Umar Bakadam.

Paginya Umar baru kembali dari Tanah Suci. Setelah sekitar delapan hari melaksanakan umroh. Meski baru menempuh perjalanan sekitar 10 jam, namun dia tetap segar dan semangat sekali.

Mereka ketemu di lantai 3 VIP 3 resto itu atas permintaan Umar. Dia terbiasa menerima tamu-tamunya di sana. Dilayani langsung oleh Manajer Operasinya Leo Rudi Erwin.

Sebelum mulai ngobrol serius, mereka lebih dulu memesan makanan dan minuman. Dr Aqua mempersilakan Umar yang memilihnya karena sudah familar dengan resto miliknya itu.

Umar yang sangat hafal dengan makanan dan minuman di restonya itu memesan beberapa jenis makanan dan minuman. ”Kami hanya berdua saja. Saya pesan Hummus, Samosa, dan Umm Ali. Minumnya teh Adeni,” kata Umar.

Dikutip dari wikipedia, Hummus adalah hidangan khas Levant (Negeri Syam) berupa bubur, saus cocol, atau semacam selai gurih yang dibuat dari kacang Arab giling yang dicampur tahini (wijen giling), minyak zaitun, sari perasan limau, garam dan bawang putih. Kini hidangan ini populer di seantero Timur Tengah, termasuk Turki, dan Afrika Utara. Dimakan sama roti.

Sedangkan Samosa adalah pastri goreng berbentuk segitiga. Isinya berupa kentang rebus berbumbu rempah-rempah dicampur kacang kapri, bawang bombay, daun ketumbar, dan kadang-kadang paneer. Makanan ringan ini populer di Asia Tengah, Asia Selatan, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Jazirah Arab.

Sementara Umm Ali adalah makanan penutup ala Mesir yang mudah dibuat dan cocok untuk sajian berbuka puasa. Umm Ali artinya ibu Ali, konon orang yang pertama membuat hidangan ini adalah ibunda dari seseorang bernama Ali.

Ada juga yang bilang hidangan serupa puding roti ini dulunya dibuat oleh para ibu, sehingga dinamakan Umm Ali. Cerita lain menyebut nama ini muncul ketika Sultan Ottoman berkunjung ke desa kecil dan disuguhi penganan buatan Umm Ali yang dikenal sebagai pembuat makanan penutup istimewa. Saking lezatnya, Sultan akhirnya menamai makanan itu sesuai nama pembuatnya.

Mereka mengawali makan Hummus yang lezat, sambil ngobrol santai. Awalnya membicarakan berbagai hal umum. Belakangan mendiskusikan rencana Dr Aqua memberangkatkan 43 orang umroh yang tergabung pada rombongan umroh POS IV.

Di sinilah diplomasinya dimulai. Umar yang telah lama menekuni bisnis umroh dan haji menceritakan berbagai pengalaman dan suka dukanya. Sesekali ngobrolnya berhenti karena dia harus menerima telefon dari koleganya.

”Mohon maaf Pak Aqua, saya jawab dulu telefonnya. Ini mitra saya yang juga menekuni bisnis yang sama dengan saya,” ujar Umar sambil membuka speaker telefon genggamnya sehingga Dr Aqua ikut menyimak pembicaraan mereka.

Ketika menyimak itu Dr Aqua banyak mendapat pembelajaran berharga. Termasuk lebih memahami karakter Umar yang tegas dan bicara apa adanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: