Kodim 0612 Tasikmalaya Gencarkan Sosialisasi Stunting di Cikadongdong, Program Non Fisik TMMD ke-115

Kodim 0612 Tasikmalaya Gencarkan Sosialisasi Stunting di Cikadongdong, Program Non Fisik TMMD ke-115

Kegiatan non fisik TMMD ke-115 Kodim 0612 Tasikmalaya dan Korem 062/Tn saat melaksanakan Sosialisasi Stunting di Kantor Desa Cikadongdong, Kamis 03 November 2022. -pendim 0612/Tasikmalaya-radartasik.disway.id

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tasikmalaya bersama Kodim 0612/Tasikmalaya mendorong tumbuh kembangnya anak yang sehat di Kabupaten Tasikmalaya

Melalui kegiatan non fisik TMMD ke-115 Tahun 2022 Kodim 0612 Tasikmalaya, dimanfaatkan pada sosialisasi stunting di Kantor Desa Cikadongdong, Kecamatan Bojongasih, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis 03 November 2022.

Kegiatan tersebut dihadiri anggota Kodim 0612 Tasikmalaya Batih Bakti Staf Teritorial Serma Suyitno, Babinsa Serma Dede, Tenaga Medis dari Dinkes, para ibu-ibu PKK serta Kader Pokja KB dan masyarakat setempat.

“Sudah menjadi tugas kita selaku aparatur kewilayahan untuk selalu aktif serta mendukung dalam segala bentuk kegiatan yang telah dicanangkan, termasuk kegiatan penyuluhan dan sosialisasi stunting ini,” ujar Serma Suyitno.

BACA JUGA:Dinas PUPR Kabupaten Tasik Beberkan Progres Pembangunan Taman Alun-alun Singaparna

BACA JUGA:Kejari Kabupaten Tasikmalaya Menyita 1 Unit Mobil, Kasus Dugaan Korupsi SPK Fiktif Terus Dilanjutkan

Menurutnya, sosialisasi stunting penting untuk diberikan kepada masyarakat, karena sebagian besar masyarakat di pelosok daerah belum memahami istilah yang disebut stunting.

“Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak, yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya," terangnya.

Kondisi tubuh anak yang pendek seringkali dikatakan sebagai faktor keturunan (genetik) dari kedua orang tuanya, sehingga masyarakat banyak yang hanya menerima tanpa berbuat apa-apa untuk mencegahnya.

Padahal, genetika merupakan faktor determinan kesehatan yang paling kecil pengaruhnya bila dibandingkan dengan faktor perilaku, lingkungan (sosial, ekonomi, budaya, politik), dan pelayanan kesehatan.

BACA JUGA:Penjelasan Ilmiah Bunga Bangkai Raksasa yang Tumbuh di Halaman Belakang Pabrik Aci di Tamansari Tasikmalaya

BACA JUGA:Dana BOS Madrasah Sudah Masuk Rekening Bank, Total Rp1,116 Triliun

“Stunting merupakan masalah yang sebenarnya bisa dicegah. Hal- hal yang berpengaruh terhadap terjadinya stunting antara lain pola makan, praktek pengasuhan dan kurangnya akses air bersih dan sanitasi serta faktor lingkungan," tukasnya. 

Melalui kegiatan non fisik TMMD ke-115 lewat sosialisasi stunting ini masyarakat diharapkan tercerahkan agar memahami segala problem kasus stunting sehingga bisa menghindarinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: