Alvin Allianz

Alvin Allianz

Ilustrasi: Penyidik mengagendakan pemeriksaan Alvin Lim pada besok, Senin, 12 September 2022.-Syaiful Amri/Disway.id-

Sekarang baru tahu, kenapa banyak orang operasi plastik. Ternyata biar cinta tidak gampang terurai. 

EVMF

Eyang DI, saya mau "protes keras" : 1. mengapa yang disoroti Eyang hanya industri-nya dan pengusaha-nya saja ?? 2. bagaimana mungkin pengusaha ujug-ujug buka pabrik tanpa didahului penemuan ataupun inovasi untuk proses produksi-nya ?? 3. lha koq tak ada satu kata-pun yang berkaitan dengan penemuan tersebut, padahal mereka 8 orang Indonesia ini sudah berupaya optimal dengan ke-ilmuannya untuk inovasi yang hebat, untuk kemajuan bangsa ini !! 4. mungkin Eyang sudah lupa bahwa Kevin Kumala (pemuda asal Bali) bersama teman-temannya, melakukan riset selama 3 tahun dari tahun 2010 terhadap jagung, kedelai dan singkong ; sebagai alternatif bahan baku plastik. Pilihan akhirnya jatuh terhadap singkong. 4. kalaupun mereka sudah menjual hasil penemuan mereka kepada pengusaha ; Penemu tetaplah akan disebut Penemu, bukankah begitu Eyang ?? 5. benar tidak sih Eyang : kata orang-orang "uang sangat berkuasa" yang juga bisa menyingkirkan hal-hal lain, seperti ilmu pengetahuan, riset dan juga sekalian dengan peneliti-nya ??

Kliwon

Tenang Kang.. Wakil kita kerjanya ngga cuma tidur kok. Mereka juga sibuk kerja beneran. Salah satunya kerja ngurusin proyek. Sesuai janji saat kampanye. "Ikhlas rakyatnya, sejahtera wakilnya.."

isroi isroi

Assalamu'alaikum Pak DI, Sayang waktu ke pabrik GreenHope, Bapak tidak sempat main ke sebelah kiri kantor utama. Padahal tinggal buka pintu samping. Di situ kami menampilkan Living Laboratory, atau miniatur laboratorium biodegradasi plastik. Bapak bisa melihat sendiri bagaimana proses biodegradasi plastik Oxium, Ecoplas dan Naturloop. Khusus untuk Oxium, ada satu jurnal menarik yang terbit di Jurnal Internasional, yang membuktikan jika mikroalgae berperan penting dalam proses biodegradasi Oxium. Ini menjadi berita baik, karena mikroplastik bisa diurai dengan secara biologis. DOI:10.1080/26395940.2022.2128884

Budi Utomo

Bung Johan, sifat Agustinus Wibowo yang mirip dengan sifat saya adalah tidak mendiskriminasi orang berdasarkan race or religion. Sifat yang sama dimiliki Gus Dur.

Pryadi Satriana

Di Barat, ada semacam 'Islamopobhia', dan itu fakta! Betapa tidak. Lha wong yang seagama saja dimusuhi, apalagi yg berbeda agama. Contoh: Syiah dianggap sesat, padahal Prof. Umar Shihab - kakak Quraish Shihab - waktu jadi Ketua MUI pun bilang, "... Syiah bukan ajaran sesat. Baik Sunni maupun Syiah tetap diakui Konferensi Internasional Ulama Islam di Mekkah dua tahun lalu, sebagai bagian dari Islam" (rmol.id, "Prof. Umar Shihab Sepakat dengan Prof. Din, Syiah Bukan Ajaran Sesat", 01 Januari 2012). Yang sama2 mengucapkan kalimat syahadat dimusuhi. Pun sama2 bertauhid dimusuhi, lha gimana ndhak memicu Islamophobia? Islam Nusantara - ber-Islam yg diamalkan Gus Mus, Cak Nur dll. - dianggap "menyimpang". Lha kalo gini, mana Islam yg 'rahmatan lil alamin' itu? Silakan direnungkan. Salam. Rahayu.

Johan

Pak Budi. Tafsir aksara berdasarkan goresan simbol pembentuknya tidak punah atau langka di Tiongkok dan Taiwan. Cuma itu bukan materi pelajaran umum di sekolah kecuali jurusan sastra dan sejarah. Mungkin anda tidak akan percaya, orang Tionghoa di Indonesia didikan sekolah Tionghoa zaman Sukarno bisa menafsirkan arti aksara yang jarang dipakai, berdasarkan goresan simbol didalamnya. Saya kebetulan banyak ketemu angkatan lama itu yang sekarang kebanyakan sudah "almarhum". Terus soal simplifikasi aksara hanzi, kesimpulan Pak Budi tidak tepat. Hanzi sederhana itu bukan kreasi Mao dkk. Ide itu sudah digagas sejak Kuomintang masih berkuasa di Tiongkok. Mao dkk hanya melanjutkan program yang sempat tertunda itu karena perang saudara. Dan penting untuk diketahui, aksara sederhana itu tidak ujug2 muncul begitu saja atau hasil kreasi Mao dkk. Aksara sederhana itu memang aksara yang sudah eksis sebelumnya tapi tidak/jarang dipakai karena secara estetika "tidak indah". Yang berkreasi adalah para sastrawan zaman dulu. Tim yang dibentuk Mao hanya mengumpulkan aksara yang tidak dipakai itu, yang berceceran di catatan2 lama, dan kemudian menyatukan untuk diterapkan sebagai standar penulisan baru yang lebih sederhana. Dalam rangka mengentaskan krisis buta aksara yang cukup gawat di masa itu.

Budi Utomo

Bung Mz Arifin. Persaingan Hasyim vs Abu Syams adalah awal mulanya. Padahal mereka berdua adalah sepasang anak kembar dari Abdu Manaf. Ali-Hasan-Husein adalah keturunan Hasyim sedang Abu Sofyan-Muawiyah-Yazid adalah keturunan Abu Syams. Boleh dibilang Syiah vs Sunni adalah perselisihan keluarga. Itu bila kita menelisik sejarahnya. Sama seperti perselisihan Yahudi vs Arab. Padahal menurut ceritanya sama-sama keturunan Abraham/Ibrahim tapi lain ibu yaitu Isaac/Iskak vs Ishmael/Ismail. Itu juga perselisihan internal keluarga. Kalau kita menelisik sejarah dua agama tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait