Madura Minahasa
Kapolda Jatim Irjen Pol Teddy Minahasa Putra. -Polri-
MirzaMirwan
FIFA itu organisasi cabang olahraga yang sangat berwibawa. Semua asosiasi sepakbola yang menjadi anggotanya patuh pada apapun yang menjadi keputusan FIFA. Di FIFA tidak dikenal hak veto seperti di DK PBB, yang keputusannya (baca: resolusi) bisa diveto oleh 5 negara yang menjadi anggota tetap DK -- AS, Tiongkok, Rusia, Perancis dan Inggris. Dari jumlah anggota, FIFA juga mengalahkan PBB. FIFA punya 211 asosiasi sepakbola dari 211 negara, sementara PBB hanya punya 193 negara anggota. FIFA punya statuta (semacam anggaran dasar) yang mewajibkan anggotanya untuk mengurus rumahtanggannya sendiri. Pemerintah di negara asosiasi anggota FIFA tidak boleh ikut campur dalam urusan rumahtangga asosiasi. Di Indonesia, misalnya, betapapunjengkelnya pemerintah terhadap PSSI, tetap saja tak bisa merombak PSSI. Bisa-bisa kena sanksi FIFA, PSSI dibekukan. Yang bisa merombak PSSI ya klub-klub yang menjadi anggota PSSI melalui kongres yang, menurut statuta FIFA, harus diadakan setiap dua tahun sekali. Oh iya, mongomong, menyusul tragedi Kanjuruhan kemarin itu kantor PSSI mengibarkan bendera PSSI setengah tiang, nggak, ya. Di Zurich, di mabes FIFA, bendera FIFA dan PSSI serta 210 asosiasi lainnya dikibarkan setengan tiang, lho.
WahyudiKando
Dato DI, Dari Uraian Dato' sebagai penggila bola at tepatnya penggemar lahyaa....Jelas terbaca dan tertulis. Pembuat ricuhnya suatu pertandingan SUPPORTER & WASIT....ini rootscasenya. Ayooo Buat Aturan yg Tegas buat kedua factor ini....Jika penonton lompar pagar....Black list tidak bisa nonton seumur hidup, jika wasit tidak beres Blacklist....Sympledahhh. Silakan FIFA Datang
Fajar Priokusumo
Setinggi apapun pendidikan atau lisensi wasit, kalau sudah tiup peluit merugikan Persebaya, kami semua kompak bergemuruh. "Wasit goblok....wasit goblok....wasit goblok" Disusul celotehan "Wooiii....wasit goblok, ganti bakullompia ae". Pedagang lompianoleh. "Lhadagangankuyoopo...?" Geerrr.....bakullompia menyelamatkan wasit.
ForsandyKurniawan David
PSSI itu organisasi aneh, selalu berlindung pada statuta FIFA, padahal dia sendiri tidak berusaha mematuhinya. jadi ingat jaman pak SBY mentrinya Roy Suryo, aneh aneh kejadian waktu itu, saking anehnya pemerintah vs PSSI eyel-eyelan masalah terjemahan dalam bahasa inggris mencari arti dan maknanya, sampai melibatkan ahli bahasa sungguh aneh.PSSI selalu meneriakan "Jangan campuri PSSI, pemerintah tidak boleh ikut campur , itu statuta FIFA". Untung nya Roy suryonekadbudalnang Swiss. di Swiss ditanyalah dia sama FIFA kok baru sekaragnkonsultasinya? dijawab : lho katanya federasi PSSI, pemerintah tidak boleh campur tangan saya kesini pun modal nekat tolong jangan di sanksi indonesia. Jawab Fifa: Justru selama ini kami nunggu pemerintah indonesia bisa hadi di sini tanpa itu kami tidak bisa membantu PSSI. nah ruwet o, aneh to.
thamrindahlan
Suara tekukur membuat bangga / Burung berasal hutan bianglala Rasa syukur tiada terhingga / FIFA mengawal perbaikan tatakelola /
Jimmy Marta
Hebat memang bgmn pak Jokowi bisa meyakinkan FIFA, hingga kita lepas dari ancaman sangsi. Ajaib. Padahal sebagian besar masarakat yakin sepakbola kita pasti dp sangsi. Apresiasi untuk beliau. Sekarang tinggal benahi PSSI dengan kompetisinya. Selesaikan dg adil kasus kanjuruhan. Jangan dibuat berbelit. Versi Kontras menyebut jelas penyebab utama 131 orang kehilangan nyawa itu pihak keamanan dg gas airmatanya. Kapolda menyebut karena penonton anarkis. Pun banyak versi lainnya. Kita tunggu hasil TGIPF.
imau compo
Bangsa kita ini lebih mementingkan merk dari mutu. Di Jepang, orang-orang tidak menanyakan apakah dia cum laude atau tidak tapi salut dengan seseorang yg punya paten, apalagi belasan. Mencegah sanksi utk korban yg meninggal 131 orang tidak hanya hebat tapi dilakukan melalui kerja keras. Tiga hari kejadian...., tidak linglung, langsung hubungi FIFA. Berhasil! Eeh....bukannya di-viva-i, malah ijazahnya ditanyaian: asli, palsu ataukah asli palsu?
DeniK
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: