Dibangun 1980, Kini Jembatan Cibeureum Amblas, Nasib Warga dan Petani Harus Segera Dibantu

Dibangun 1980, Kini Jembatan Cibeureum Amblas, Nasib Warga dan Petani Harus Segera Dibantu

Petani saat akan melintasi jembatan Cibeureum amblas di Kecamatan Sukahening Kabupaten Tasikmalaya. Jembatan Cibeureum dibangun 1980.Foto: istimewa--

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Dibangun 1980 di Kecamatan Sukahening, Kabupaten Tasikmalaya, kini Jembatan Cibeureum amblas.

Jembatan Cibeureum amblas pada Senin, 3 Oktober 2022 malam, karena tergerus air sungai yang meluap hingga terus-menerus menggerus konstruksi jembatan yang menghubungkan Desa Calingcing dengan Desa Kudadeupa tersebut.

Kepala Desa Calingcing, Kecamatan Sukahening, Kabupaten Tasikmalaya, Maman Rustaman menjelaskan bahwa akibat jembatan Cibeureum amblas, akses transportasi dari Desa Calingcing dengan Desa Kudadeupa kini terhambat. Jembatan tersebut kini tidak bisa dilalui kendaraan.

Jembatan Cibeureum amblas karena tergerus air sungai yang meluap hingga terus-menerus menggerus konstruksi jembatan Cibeureum. 

Akibat terus tergerus air sungai dan merusak konstruksi jembatan Cibeureum. Fondasi jembatan Cibeureum hancur terbelah hingga  Jembatan Cibeureum amblas. 

Setelah jembatan Cibeureum amblas dan fondasi jembatan Cibeureum hancur terbelah, aktivitas transportasi para petani yang sedang panen padi menjadi terganggu. 

Akibat jembatan Cibeureum amblas akses warga pun menjadi terhambat karena jembatan tersebut tidak bisa dilewati kendaraan, baik roda dua apalagi roda empat, sehingga nasib warga dan petani harus segera dibantu.

Maman Rustaman juga menjelaskan sejarah jembatan Cibeureum.

Sejarah jembatan Cibeureum, kata Maman Rustaman, yaitu dibangun pada 1980.

“Jembatan Cibeureum ini dibangun pada tahun 1980, mungkin faktor usia juga, sehingga ketika tergerus debit air sungai besar tidak mampu bertahan," kata Kepala Desa Calingcing Maman Rustaman kepada radartasik.com, Rabu 5 Oktober 2022.

Gerusan air sungai juga menyebabkan tanah sawah milik warga ikut longsor. 

Kini, pemerintah desa telah melaporkan kejadian tersebut kepada pihak terkait dan berharap segera dilakukan penanganan sehingga nasib warga dan petani bisa segera dibantu.

"Harapan kami segera ada respons dan diperbaiki agar akses masyarakat seperti biasa," harap Kepala Desa Calingcing itu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: