Xavi Tuduh Inter Bayar Wasit

Xavi Tuduh Inter Bayar Wasit

Xavi Hernandez-Tangkapan Layar Instagram Xavi Hernandez-

RADARTASIK.COM - Pelatih Barcelona Xavi menuduh Inter Milan membayar wasit Slavko Vincic yang memimpin pertandingan Inter Milan melawan Barcelona.

Xavi tak percaya gol Pedri dianulir dan merasa seharusnya mendapat hadiah penalti setelah handball yang dilakukan oleh Denzel Dumfries di menit-menit akhir pertandingan. 

Seperti yang disorot oleh Eurosport IT, kemarahan Xavi tidak terbatas pada kata-kata dan pada satu titik selama pertandingan ia tampak melakukan gerakan “membayar” terhadap wasit.

Gerakan membayar tersebut menunjukkan bahwa Inter telah memengaruhi keputusan. Momen itu tidak tertangkap di siaran TV tetapi viral di media sosial.

BACA JUGA:Spalletti Minta Napoli Tidak Kehilangan Fokus Setelah membantai Ajax Amsterdam 6-1

Xavi mendapat kartu kuning karena kemarahannya di pinggir lapangan selama pertandingan dan Barcelona sekarang siap untuk melaporkan wasit Vincic ke UEFA.

Ia tampak tidak senang dengan keputusan wasit di pinggir lapangan dan melampiaskan kekesalannya setelah peluit akhir dibunyikan.

“Saya sangat marah dan marah dengan situasi yang harus kami alami. Tidak ada kata untuk ini selain kemarahan,” katanya kepada wartawan Spanyol setelah pertandingan.

Umpan silang Dembele tampaknya mengenai tangan Denzel Dumfries dan VAR  tidak menyarankan peninjauan kembali di lapangan.

BACA JUGA:Chelsea vs AC Milan: Demetrio Albertini Percaya Diri AC Milan Mampu Taklukkan Chelsea

“Ini adalah ketidakadilan. Saya sudah mengatakan kemarin bahwa wasit perlu menjelaskan keputusan mereka. Kami tidak mengerti apa yang terjadi. Wasit perlu berbicara, itu akan membantu memanusiakan mereka serta mengklarifikasi banyak hal,” lanjutnya dikutip dari Football Italia.

“Sejauh yang saya ketahui, handball sangat jelas. Karena itu, keputusan wasit sangat menentukan,” sesalnya.

Namun Xavi mengakui permainan Barcelona berada jauh di bawah standar yang membuat Inter berada di posisi kedua di belakang pemimpin klasemen Bayern Munich.

“Kami terlambat bangun. Kami memiliki peluang di akhir pertandingan, tetapi tidak mengubah peluang kami. Kami tahu bahwa tembakan Calhanoglu dari luar kotak adalah salah satu kekuatan mereka, tetapi kami masih memiliki tiga final tersisa di grup ini,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: football italia