Ribuan Suporter Sepakbola Tasikmalaya Renungan Malam di Taman Kota, Solidaritas Tragedi Kanjuruhan

Ribuan Suporter Sepakbola Tasikmalaya Renungan Malam di Taman Kota, Solidaritas Tragedi Kanjuruhan

Ribuan suporter sepakbola di Kota Tasikmalaya saat melakukan renungan malam di Taman Kota, terkait tragedi kemanusiaan Kanjuruhan. rangga jatnika / radar tasikmalaya--

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Ribuan suporter sepakbola Tasikmalaya aksi renungan malam di Taman Kota sebagi bentuk solidaritas, Selasa 04 Oktober 2022 malam. 

Mereka merenungi nasib para korban tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, serta menuntut kasus tersebut untuk diusut secara tuntas.

Aksi tersebut diisi oleh orasi-orasi ungkapan kekesalan karena pada kasus tersebut muncul opini yang menyalahkan suporter sebagai penyebabnya. Tampak lilin-lilin menyala di tengah kerumunan lebih dari seribuan orang itu.

Koordinator aksi sekaligus Sesepuh Bobotoh, Dede Persib mengatakan, aksi tersebut adalah sebagai solidaritas untuk korban tragedi Kanjuruhan

"Sekaligus menunjukkan kekompakan suporter. Tanpa soliditas aksi ini juga tidak akan sebanyak ini," ungkapnya.

Disinggung soal adanya pihak-pihak yang menyalahkan suporter dalam kejadian itu, menurut dia hal itu kurang fair. 

Karena, menurut dia, logikanya kerusuhan suporter terjadi ketika berhadapan dengan suporter dari tim lain. 

"Apa sih salah suporter, rivalnya (penduking tim Persebaya, Red) juga enggak ada (saat pertandingan Sabtu 01 Oktober 2022 malam lalu)," terangnya.

Maka dari itu pihaknya ingin kasus tersebut diusut secara konferhensif. Karena dia percaya tragedi itu bukan diakibatkan oleh suporter sepak bola. 

"Kalau saya tarik benang merahnya, kejadian itu adalah musibah," tambahnya.

Menutup aksi tersebut, massa melakukan doa bersama untuk kebaikan para korban meninggal. Dilanjutkan dengan bersholawat dan longmarch di seputaran wilayah pusat Kota Tasikmalaya. 

Dalam renungan malam tersebut turut dihadiri Ketua Komisi IV DPRD Kota Tasik, Dede Muharam. Menurut dia, semoga kejadian di Stadion Kanjuruhan tak terulang di kemudian hari. 

"Kita berduka cita, berbela sungkawa. Kejadian itu adalah musibah. Semoga jadi pembelajaran berharga bersama dan tak terulang lagi," singkatnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: