Dapet Transferan Rp 506.000, Perangkat Desa di Tuban Kaget Saldo Rekeningnya Membengkak Jadi Rp 14,8 Triliun
Saldo milik Cahyo Hermawan di bank pelat merah yang tiba-tiba terisi dana Rp 14,8 triliun. -Foto: dokumentasi Cahyo Hermawan untuk jpnn.com/oganilir.co-
Kasus serupa juga dialami NS, seorang honorer di Sekretariat DPRD Buol, Sulawesi Tengah. Saldo di rekening tabungannya juga bertambah menjadi Rp 14,8 triliun.
Sementara itu, seorang pegawai honorer di Sekretariat DPRD Buol, Sulawesi Tengah (Sulteng) inisial NS kaget saat mengetahui saldo rekening tabungannya bertambah hingga menjadi Rp14,8 triliun.
Hal itu diketahui, saat ia akan mengurus Bantuan Langsung Tunai/ BLT subsidi gaji ke bank.
Kabar aliran dana misterius itu pun viral lantas ramai menjadi topik perbincangan hangat di jejaring media sosial Facebook.
Menurut informasi, rekening tersebut awalnya dibuat NS pada tahun 2018 dan terakhir aktif pada tahun 2020.
Karena menggunakan rekening lama, ia pun menyetorkan uang Rp100.000 untuk aktivasi di Bank Negara Indonesia (BNI).
Namun hal mengejutkan terjadi, saldo di rekeningnya mencapai Rp 14,8 triliun.
Setelah menerima buku tabungan, ia kembali ke Kantor DPRD Buol, dan memperlihatkan rekeningnya ke Sekretaris Dewan, Ketua DPRD Buol dan rekan-rekannya.
Ketua DPRD Buol, Srikandi Batalipu mengatakan bahwa benar di dalam buku rekening milik stafnya tersebut tercantum uang senilai Rp14,8 triliun.
"Benar, kami diperlihatkan bukunya di situ tertera Rp 14, 8 triliun," kata Srikandi saat dimintai konfirmasi, Rabu 28 September 2022.
Srikandi menuturkan bahwa dirinya lantas meminta NS untuk segera melapor ke Polres Buol. Sebab, dikhawatirkan ada kesalahan dari pihak Bank ataupun ada yang salah transfer.
"Saya arahkan saja melapor ke Polisi atau ke pihak bank, karena barangkali ada kesalahan atau bagaimana," sarannya.
Selain menceritakan ke rekan kantornya, NS juga menyampaikan hal tersebut ke suaminya. NS dan suaminya sepakat akan pergi ke bank pada Jumat 28 September 2022, namun karena kesibukan masing-masing, rencana untuk ke bank masih tertunda.
Sementara itu, Pimpinan bank BNI tempat NS menabung, Lodewyck ZS Pattihahuan, mengatakan bahwa hal tersebut merupakan kekeliruan dari sistem saat mencetak buku itu.
Pihaknya berjanji akan segera memperbaiki pencetakan buku tabungan milik NS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: oganilir.co