Turunkan Angka Kematian Bayi, Dosen Poltekkes Ajarkan Pijat Endorphin
BERSINERGI. Tim Pengabdian Masyarakat Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya semangat memberikan pendidikan dan pelatihan metode pijat endorphin kepada kader kesehatan.--Dokumen Radar Tasikmalaya
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Untuk menurunkan tingkat kematian bayi dan rasa nyeri pada ibu bersalin, jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan (Poltekkes Kemenkes) Tasikmalaya memberikan pelatihan metode pijat endorphin.
Pendidikan dan pelatihan metode pijat endorphin diberikan kepada kader kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Tamansari Kota Tasikmalaya, Sabtu 3 September 2022, kemarin.
Perwakilan Tim Pengabdian kepada Masyarakat kepada Kader Kesehatan Puskesmas Tamansari, Sri Gustini SST MKeb mengatakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini untuk melaksanakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi.
”Tentunya untuk menurunkan tingkat nyeri pada ibu bersalin akibat dari adanya kontraksi melalui pemberdayaan kader kesehatan,” katanya kepada Radar, Minggu 25 September 2022.
BACA JUGA:5 Risiko Hamil Saat Usia di Atas 35 Tahun, Bisa Berdampak Keguguran dan Bayi Prematur
Sri Gustini berharap para kader yang sudah terlatih akan memberikan pengetahuan dan hasil pelatihan pada keluarga dari ibu hamil di wilayah kerjanya dan dapat mempraktekannya ketika mendampingi ibu bersalin.
“Sehingga dapat menurunkan angka kematian bayi yang diakibatkan dari adanya nyeri persalinan,” lanjutnya.
Menurut Sri, ibu hamil ketika merasakan nyeri dalam persalinan dapat menimbulkan stres yang dapat menyebabkan kematian pada janin/bayi baru lahir (BBL).
“Upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader dalam penatalaksanaan penurunan rasa nyeri pada ibu bersalin secara non farmakologis yaitu dengan pijat endorphin. Tentunya, untuk meningkatkan peran kader sebagai pendamping ibu hamil dalam menekan angka kematian bayi,” jelasnya.
Ia menambahkan, “Kegiatan ini berkesinambungan dengan kegiatan pemberdayaan masyarakat.”
Sri menginginkan pelatihan ini dapat membantu tugas bidan desa/bidan Puskesmas dalam melakukan pendataan untuk membantu bidan dalam pendampingan ibu hamil.
“Untuk itu, kita melakukan pengabdian kepada masyarakat dalam memberikan pemahaman kepada kader kesehatan agar bisa memberikan pijatan kepada ibu hamil jelang melahirkan. Efeknya agar dapat merangsang tubuh untuk melepaskan senyawa endorphin yang merupakan pereda rasa sakit dan dapat menciptakan perasaan nyaman saat melahirkan,” ujarnya.
Menurutnya, setelah dilakukan pelatihan pijat endorphin, kader dapat terampil melakukan teknik pijat endorphin dan dilakukan evaluasi menggunakan daftar tilik dengan hasil rata-rata nilai 82,61 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: