Kudeta Sepi

Kudeta Sepi

--

Cahyo Nugroho

Saya belakang ini justru mengira olahraga golf memasuki masa senjanya, peminatnya menurun apalagi anak anak nikenial kelihatannya tidak tertarik. Ternyata oh ternyata. Industri olahraga memang adalah industri yang luar biasa besar dan sangat atraktif, lihat bagaimana NBA, Liga Champion, Tennis, Tinju, F1, MotoGP dll. Biasanya diperkuat dengan beberapa pemain atau club top yang bersaing ketat di level atas, sehingga membawa emosi dan penasaran setiap ada pertandingannya. Saya justru salut dengan adanya kasus Liga LIV dan PGA Tour, saya saat ini tidak melihat ada pemain Golf yang dapat mendominasi kejuaraan sehingga menurut saya tidak ada menariknya. Semoga Golf tetap menjadi hiburan yang menyehatkan dan memberikan inspirasi. 

Condro Mowo

"...,hrrrr....bojleng bojleng iblis laknat podo gojekan... hrrr...".. kira-kira demikian amarah kubu PGA terhadap LIGA LIV. Dua 'raksasa' bagi kaum "pidak pedarakan" seperti saya dan masyarakat umumnya: apa itu golf? Sejumlah ingatan saya tentang golf adalah kasus Antasari Ashar dengan iming2 Rani. Sampai sekarang pun tak jelas kebenarannya. Bagaimana tahu golf, injak lapangannya saja tak pernah. Golf itu 'dunia lain' yang mengawang, imajinasi, tak tersentuh bagi kebanyakan orang. Jadi, kalau ada pertentangan, pertarungan, 'gelut' antar para 'raksasa' itu apa faedahnya bagi orang awam? Mending lihat Ki Warseno Slank.. ".. dok dok dok..ndrok dok... "

thamrindahlan

Mari berolahraga Ahad tak kerja / Golf bukan olahraga rakyat / Murah meriah ayo senam saja / Badan kuat kantongpun sehat /

herry isnurdono

Abah DI 'harus' belajar dan main golf. Sudah pensiun dari dunia jurnalistik. Walaupun belum 100 persen pensiun. Olah raga golf, permainan catur dan orang sedang berpacaran, itu hakekatnya sama. Tidak enak untuk ditonton. Yang asyik, ya yang melakukan permainan golf, main catur dan orang pacaran. Level abah DI, itu sudah bukan memikirkan materi, keluarga, kecuali istri. Bayar member golf, tidak jadi soal. Uang sudah berlebih. Malah dengan main golf, abah DI pasti produktif menulis info A1. Tapi ketakutan abah DI, utk main golf ternyata ijin istru yang susah. Kata info A1, caddy lapangan golf itu yang bikin ngeri. Takut kejadian Antasari mantan Ketua KPK dan Rani si caddy cantik. Siapa tahu, abah DI mau menulis tentang Rani si caddy. Apa masih hidup atau sembunyi terus.........ayo abah DI turun kelapangan golf. Sayang tas golf dan stick golf pemberian alm.Ciputra. Kalau abah DI tetap tidak mau main golf, saya bersedia menerima hibah peralatan golf dan tas pemberian alm. Ciputra. Saya menunggu kabar dari abah DI. Nuwun............

Wahyudi Kando

Dato' DI Mampir Lihat Lihat Lapangan golf itu ibarat diajak ngopi, ngobrol sm artis muda cantiikknya 5 iii, kebayang pertualangan isi kepala kemana....waduhh woooww, waduhh woow seandainya, andai kata.....hihi Begitu Juga lapangan golf...setelah turun coba main 18holes....ketemu bungker, pukul kesana, bolanya kesini hahaha Sekali kali Dato DI Mesti coba....hiihii

Juve Zhang

MBS "dirayu" bos softbank M.Son saja sukarela investasi 46 milyard usd. Yg konon ngobrol nya cuma 46 menit.kata bos M.Son. jadi kalau kita naik gra* atau pake jasa got* kita sudah ikut partisipasi dalam jaringan bisnis mbs. Luar biasa. Siapa lagi yg kuat bakar duit sampai triliun triliun. Sumber duitnya cuma nyiduk minyak bumi .ongkos produksi di SA 10 dolar jual 100 dolar.cuan 90 dolar x 10 juta 900 juta dolar sehari. Sebulan 27 milyar usd. Setahun hitung sendiri. Kalau harga minyak 150 .bayangkan cuan berlimpah.

Pryadi Satriana

Pak Liang YangAn, Abah sendiri sudah bilang tulisannya jelek, coba perhatikan ungkapan2 ini: "saya yang kecewa", "Kemarahan saya itu saya tuangkan", "Biar saja jelek", "Biar saja salah." Hal2 kayak gini ndhak perlu interprerasi lagi: sudah jelas "sampah" dari "orang tua - yg kebetulan mantan menteri - yg kekanak-kanakan parah." Semoga Abah sadar: sampah ndhak pantes disebarkan ke orang banyak. Semoga. Salam. Rahayu.

Alon Masz Eh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: